Bagikan artikel ini :

Praktikkan keadilan sorgawi

Pengkhotbah 3:16-22

Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan.
Pengkhotbah 3:16

Pengadilan, tempat di mana keadilan seharusnya ditegakkan tapi justru di sana terdapat ketidakadilan. Praktik suap bisa membuat orang tidak adil padahal seharusnya menegakkan keadilan. Inilah yang Salomo amati, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Praktik ini bukan hanya tertuju pada pengadilan, bahkan meluas ke Bait Allah. Gereja Tuhan, yayasan misi dan pelayanan, banyak mempraktikkan ketidakadilan. Seseorang bisa menjadi semacam “penguasa”, yang buat orang lain terutama generasi muda, tak mendapat ruang untuk berkembang dalam melayani Tuhan. Atau praktik uang persembahan yang dikumpulkan dengan cucuran keringat dan air mata, justru digunakan semena-mena oleh oknum di dalamnya.

Orang kaya dihormati bagai Tuhan, para rohaniwan selalu mengiyakan, tak berani bicara banyak. Orang kaya yang menyumbang banyak uang pun, playing as a god, selalu ingin didengar dan dituruti. Akhirnya tanpa sadar, ia jadi orang yang justru menghambat pertumbuhan gereja.

Pemimpin gereja menilai orang berdasarkan dunia menilai. Pada waktu perekrutan pelayan Tuhan tidak ada kejelasan tentang klasifikasi dan pengalaman kerohaniannya bersama Tuhan. Seharusnya, bisa ditanyakan sudah berapa kali membaca keseluruhan Alkitab, berapa banyak waktu yang digunakan untuk bersaat teduh dan berdoa atau berapa besar kasihnya terhadap situasi kerohanian jemaat yang menyedihkan. Sayangnya, semua itu tidak dilakukan selain melihat gelar pendidikan dan penampilan. Praktik ketidakadilan seperti ini adalah kekejian di mata Tuhan.

Berbuat tidak adil lebih memalukan dari pada menderita ketidakadilan, karena Tuhan ingin kita bersikap adil. Jika kita mengalami ketidakadilan, hiburlah diri. Rasa tidak bahagia sesungguhnya ada ketika kita melakukan ketidakadilan. Betapa bebalnya manusia yang akan menerima hukuman Tuhan yang adil karena bisa tetap nyaman walaupun melakukan ketidakadilan.

Saudaraku, jika kita pengikut Kristus sejati maka refleksikan Tuhan yang adil di dalam hidup dan sikap kita. Jika mungkin perjuangkanlah orang yang telah diperlakukan tidak adil. Mari kita berlaku adil dan jangan pernah takut mengangkat suara Anda demi keadilan dan kebenaran. Dengan kasih lawanlah ketidakadilan, kebohongan, dan keserakahan. Mulailah dari diri Anda, merambat pada lingkungan sekitar, serta tempat Anda beribadah dan melayani.

Salam berlaku adil.

SEBAGAI ANAK TUHAN, REFLEKSIKAN SIFAT ADIL ALLAH DI DALAM SETIAP ASPEK KEHIDUPAN ANDA.