Bagikan artikel ini :

Punya Waktu Dengan Tuhan

Mazmur 42

Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
- Mazmur 42:2

Sebagian besar orang pasti pernah merasakan kencan. Saat-saat jatuh hatiatau tertarik dengan lawan jenis sampai akhirnya nanti menikah. Waktu kencan dengan calon pasangan dipakai untuk dapat saling mengenal dan menyelami pikiran serta perasaan pasangan. Dari sana muncul saling mencintai dan rasa percaya, serta akhirnya berani melangkah ke pelaminan untuk mengikat janji setia dalam pernikahan kudus.

Waktu untuk saling mengenal dan menyelami pikiran juga seharusnya berlaku dalam hubungan seorang anak Tuhan dengan Yesus Kristus. Apakah kita punya waktu dengan Tuhan sehingga sungguh-sungguh mengenal-Nya, serta menyelami pikiran, perasaan, dan kehendak-Nya? Pemazmur selalu punya waktu dengan Tuhan. Dia merindukan Tuhan dengan hasrat yang besar, tak tertahankan, dan harus segera mendapat pemenuhan (ay. 1-3). Hal ini terbukti dari kerinduan hatinya yang amat dalam akan Tuhan. Ia sangat merindukan Allah seperti rusa yang merindukan sungai yang berair. Ia haus akan Allah, hatinya gundah gulana, tertekan dan gelisah ketika menyadari dirinya jauh dari Allah.

Betapa vitalnya rasa haus akan Tuhan jika kita ingin berhasil dan teguh dalam iman kepada Kristus. Tanpa rasa lapar dan haus, kita hanya beragama tapi tidak ber-Tuhan. Beribadah tapi tidak mengenal siapa yang kita sembah. Beberapa penyebab yang mungkin membuat seorang Kristen tidak lagi lapar dan haus akan Tuhan adalah harta, kekuasaan, popularitas atau kesenangan dunia yang memenuhi dan menguasai pikiran, serta hatinya. Teolog Sam Storms berkata, “Jangan toleransi apa pun dalam hidup Anda yang mungkin mengurangi rasa lapar dan haus Anda akan Tuhan. Dan lakukan itu dengan segala kekuatan dan energi rohani Anda.”

Pendeta John Piper berpendapat, “Kunci dari kehidupan Kristen adalah haus dan lapar akan Tuhan. Dan salah satu dari beberapa alasan mengapa orang tidak memahami atau mengalami kuasa kasih karunia serta bagaimana kasih karunia bekerja melalui dibangkitkannya sukacita yang memerintah dalam hati, karena rasa lapar dan haus mereka akan Tuhan begitu kecil.” Kristus adalah jawaban bagi kebutuhan terdalam hati manusia akan Allah. Masihkah Anda lapar dan haus akan Tuhan?

Refleksi Diri:

  • Sejak menjadi orang Kristen, sejauh mana kerinduan Anda kepada Allah? Apa hal-hal yang menghalangi Anda untuk kencan dengan Tuhan?
  • Apa yang Anda lakukan untuk mengenal Tuhan Yesus lebih dalam lagi?