Bagikan artikel ini :

Raja Damai

Yesaya 8:23-9:6

... dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Yesaya 9:5b

Banyak orang berkata Natal identik dengan damai, maka banyak kata-kata diucapkan, “Damai Natal… Damai Natal.” Sebenarnya, apa sih yang ada di dalam benak Anda tentang damai itu? Apa definisi damai bagi Anda? Mungkin ada yang berpendapat tanpa peperangan, semua dalam keadaan aman. Damai adalah ketika semuanya bahagia, tidak ada tangisan sedih yang ada tangisan bahagia. Sehat selalu, kalau sakit akhirnya sembuh, itulah damai. Apakah damai seperti itu yang dibawa Yesus ke dalam dunia sebagai Raja Damai?

Kapan pertama kalinya Adam di dalam hidupnya tidak merasakan damai? Saat ia jatuh ke dalam dosa. Ketika Allah datang mencarinya, Adam dicengkeram ketakutan, serba salah, yang paling fatal adalah sejak saat itu manusia menjadi seterunya/musuhnya Allah. Kenapa? Allah yang Kudus tidak mungkin bersama-sama dengan manusia yang berdosa. Lalu manusia mencoba membuat formula-formula sendiri bagaimana bisa berdamai dengan Allah, supaya nanti bisa diterima di sisi Allah. Namun, semuanya tidak beroleh kepastian, bukan? Damai tidak ada dalam hidup manusia karena relasi dengan Allah sudah rusak dan tidak ada seorang pun yang dapat memperbaikinya selain Yesus Kristus.

Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia di masa tergelap kehidupan orang percaya, di saat mereka ada dalam cengkeraman bangsa Roma yang begitu besar. Tidak ada suara Tuhan lagi saat itu, benar-benar menderita, kering, tidak berdaya. Hanya satu cara berdamai dengan Allah, yaitu pengorbanan yang setimpal dengan dosa kita dan ketika kita masih berdosa (Rm. 5:8) Yesus mati di kayu salib bagi kita. Itulah mengapa Yesus disebut sebagai Raja Damai, Dialah yang mendamaikan hal yang tidak bisa dilakukan seorang manusia pun.

Cobalah melihat kembali hidup Anda, apakah ada damai sejati di dalamnya? Hidup kita mungkin oke-oke saja, bahkan kita bukanlah orang jahat. Namun, tanpa Kristus di dalam hidup kita, sesungguhnya hidup ini tidak pernah damai. Satu-satunya alasan kenapa Natal kita rayakan karena Kristus mendamaikan kita dengan Allah. Rayakan kedamaian sejati itu dengan ucapan syukur.

DAMAI HANYA BISA DITEMUKAN DI DALAM DIRI YESUS KRISTUS, SATU-SATUNYA JALAN MENUJU KEDAMAIAN KEKAL.