Rajin Berbuat Baik
Galatia 6:1-10
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
- Galatia 6:9
Menghasilkan suatu barang yang berkualitas membutuhkan bahan yang bagus dan dalam prosesnya membutuhkan kemampuan dan ketekunan yang berkelanjutan. Demikian pula untuk menghasilkan kehidupan berkualitas yang seturut kehendak Allah, membutuhkan pemahaman yang benar, serta ketekunan dan ketaatan dalam melakukan perintah Allah, salah satunya perintah untuk rajin berbuat baik. Perbuatan baik butuh proses dari melakukan menjadi suatu kebiasaan. Berbuat baik seharusnya menjadi bagian identitas orang Kristen.
Setiap orang pasti pernah berbuat baik, tetapi apakah setiap orang sudah rajin berbuat baik? Mengapa ada orang sepertinya tidak suka berbuat baik? Adakah kejujuran, kemurnian, dan kebenaran yang memotivasi dan menyertai dari kebiasaan rajin berbuat baik? Inilah sejumlah pertanyaan yang muncul dalam kehidupan orang Kristen. David F. Wells dalam bukunya, Hilangnya Kebajikan Kita, mengatakan bahwa dampak kemajuan zaman dan pemikiran modern telah memojokkan manusia dalam kemerosotan nilai-nilai hidup manusia dan kehancuran moral manusia. Ya, kehidupan modern telah melunturkan semangat orang-orang pada umumnya untuk rajin berbuat baik. Kesibukan, tuntutan bertahan hidup, dan sikap individual membuat orang segan rajin berbuat baik.
Namun, marilah mengambil teladan kehidupan murid-murid yang berubah dari fokus kepada diri sendiri menjadi kehidupan yang berkarya bagi Tuhan dan hidup menjadi berkat. Kebangkitan Tuhan Yesus sebagai penggenapan kebenaran
dan kuasa Allah Roh Kudus mengantar perubahan pada diri para murid. Perubahan hidup mereka memengaruhi kehidupan jemaat mula-mula (Kis. 2:44-45) meskipun berada dalam situasi sulit dan mengalami penderitaan karena iman, mereka rajin saling berbuat baik. Mereka sadar bahwa persoalannya bukan berapa besar nilai perbuatan baik yang kita lakukan, tetapi apakah kita sadar bahwa perbuatan baik adalah bagian hidup yang harus nyata di dalam kehidupan anak-anak Tuhan.
Mari sebagai murid-murid Kristus yang telah mengalami perubahan oleh karena Roh Kudus, kita pun rajin berbuat baik. Tidak perlu perbuatan baik besar yang harus kita lakukan, tetapi bisa dimulai dari perbuatan baik kecil yang sederhana yang kadang dianggap sepele oleh orang lain. Asal kita rajin pasti akan berdampak pada lingkungan.
Refleksi Diri:
- Apa perubahan yang Anda alami saat Roh Kudus masuk ke dalam diri sehingga Anda punya motivasi baru dalam berbuat baik?
- Apa perbuatan-perbuatan baik sederhana yang bisa Anda lakukan bagi keluarga atau saudara seiman?