Bagikan artikel ini :

Rancangan damai sejahtera

Yeremia 29:1-14

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
- Yeremia 29:11

Setiap manusia pasti mengalami lika-liku kehidupan. Hal baik dan buruk, silih berganti terjadi di dalam kehidupan. Mudah bagi kita menerima kondisi baik, tapi tidak demikian dalam hal menerima kondisi buruk. Sering kali saat mengalami pergumulan hidup, kita mengeluh dan marah kepada orang lain, bahkan kepada Tuhan. Pada umumnya, kita mengeluh karena hanya memperhatikan masalahnya saja dan bukan fokus pada apa yang Tuhan kerjakan melalui pergumulan tersebut.

Bangsa Israel mendapat pesan surat dari Tuhan. Pesan tersebut bukanlah pesan keselamatan atau pembebasan yang Tuhan akan kerjakan terhadap mereka. Pesan ini justru meminta mereka menikmati hidup sebagai bangsa tawanan di Babel (ay. 5-6). Tuhan meminta mereka hidup normal, sebagai warga negara yang baik di pembuangan. Bahkan Dia meminta mereka mengusahakan kesejahteraan kota di mana mereka dibuang (ay. 7). Pesan ini tentu berat untuk diterima oleh mereka.

Mengapa Tuhan memberikan pesan demikian? Tuhan sudah merencanakan yang terbaik buat bangsa Israel. Selama tujuh puluh tahun (satu generasi), Tuhan hendak mengajarkan bahwa sebenarnya mereka sudah menerima anugerah yang indah sebagai umat Allah. Di Babel, mereka belajar menghargai apa yang Tuhan sudah kerjakan di dalam hidup mereka. Tuhan tidak pernah membiarkan mereka sendirian di negeri pembuangan. Tuhan tetap memelihara mereka bahkan sampai waktunya tiba, Dia akan mengembalikan mereka ke tanah Yerusalem.

Seringkali dalam kehidupan kita, Tuhan mengizinkan pergumulan terjadi. Tuhan membiarkan kita mengalami pergumulan bukan supaya kita menderita dan merasa susah. Di dalam kasih-Nya, Tuhan sebenarnya hendak menjadikan anak-anak-Nya bertumbuh menjadi orang yang dewasa secara rohani dan memiliki karakter serupa dengan Kristus. Melalui kesusahan, Tuhan sedang menyiapkan rancangan terbaik buat kita.

Percayalah, rancangan Allah bukanlah rancangan kecelakaan melainkan rancangan damai sejahtera yang memberikan hari depan penuh harapan. Saat mengalami pergumulan, mintalah hikmat dari Tuhan Yesus yang memampukan kita belajar mengerti apa yang akan Tuhan kerjakan di dalam hidup kita. Bertekunlah selalu dalam menghadapi pergumulan. Tuhan Yesus sudah menyiapkan berkat yang terindah di akhir penderitaan kita.

Refleksi Diri:

  • Kapan terakhir kali Anda merasa Tuhan mengizinkan pergumulan terjadi di dalam hidup Anda?
  • Yakinkah Anda bahwa Tuhan merencanakan rancangan damai sejahtera melalui pergumulan tersebut? Mengapa?