Bagikan artikel ini :

Ratap Diubah-Nya Menjadi Tarian

Mazmur 30:1-13

Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,
- Mazmur 30:12

Dinamika kehidupan manusia tidak lepas dari ratap tangis. Ratap tangis dapat menimpa siapa saja dan kapan saja, tanpa terduga. Di saat peristiwa buruk menimpa, ratap tangis menemani. Namun, apa yang buruk menurut manusia belum tentu buruk dalam pandangan Allah. Perisitwa buruk yang menimpa umat-Nya dapat dipakai Tuhan sebagai alat untuk mendidik mereka.

Daud meratap dengan tangisan karena suatu peristiwa yang tak terduga. Ia nampaknya terjangkit suatu penyakit yang berpotensi membawa kematian. Daud juga merasa seolah-olah Tuhan menarik diri atau tidak lagi memberi perlindungan kepadanya. Mengapa? Di dalam konteks ini, apa yang dialami Daud merupakan teguran Tuhan atas dosa Daud. Daud merasa di atas angin ketika Tuhan mengangkatnya dan menjauhkan dari musuh-musuhnya. Di saat berkuasa dan nyaman, dirinya menjadi sombong. Daud lupa bahwa Tuhanlah yang membuat dirinya menjadi seorang raja.

Melalui penyakit yang diderita, Daud dididik Tuhan untuk merenungkan kesalahan dalam hidupnya. Daud akhirnya menyadari bahwa sekalipun dirinya dihukum, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkannya. Murka-Nya hanya sesaat. Allah tetap murah hati selamanya. Hukuman Tuhan hanya sementara dan itu pun membawa kebaikan baginya.

Daud meresponi apa yang menimpa dirinya dengan doa. Ia sadar akan dosanya dan bertobat atas apa yang ia lakukan. Di dalam doa, Tuhan mengubah ratap tangisnya menjadi tari-tarian, dan rasa kabung sirna berganti sukacita. Melalui penyakit yang dideritanya, ia disadarkan untuk tidak sombong. Ini adalah pelajaran berharga bagi Daud agar memiliki kerendahhatian dan tidak melupakan Tuhan.

Tuhan memberikan hukuman bukan karena Dia membenci anak-anak-Nya, tetapi justru karena mengasihi mereka. Yang Tuhan benci adalah dosa yang dilakukan dan Dia ingin anak-anak-Nya kembali ke jalan yang benar. Ibrani 12:5b berkata, “Janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya.”

Peristiwa buruk tak selalu karena dosa, tetapi bila terjadi, coba introspeksilah diri. Mengapa Tuhan izinkan terjadi? Bila Anda menemukan suatu dosa telah Anda perbuat, tersungkurlah di hadapan-Nya dan Allah di dalam anugerah-Nya sanggup mengubah ratap tangis Anda menjadi tari-tarian.

Refleksi diri:

  • Apa peristiwa buruk yang Anda alami belakangan ini? Cobalah belajar peka, apa yang ingin Tuhan katakan kepada Anda?
  • Apakah Anda pernah menari-nari setelah mengalami ratap tangis? Apa pelajaran di balik kejadian tersebut?