Bagikan artikel ini :

Rendah Hati Seperti Nikodemus

Yohanes 3:1-21

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Yohanes 3:1

Sebagai pemimpin agama dan Farisi, Nikodemus sangat hafal Taurat. Namun, ia tetap rendah hati sehingga hatinya mau terbuka untuk belajar. Memang karena jabatannya, ia belum berani terang-terangan menjadi murid Yesus. Maka ia datang kepada Yesus di malam hari.

“Rabi (guru), kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah.” (ay.3). Sapaan Nikodemus menyatakan bahwa bagi dirinya, Yesus adalah seorang guru dan ia mau belajar kepada-Nya. Yesus meresponinya dengan ajaran yang sangat mendasar, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (ay. 5). Karena pengetahuan yang banyak tentang Taurat, Nikodemus tidak dengan segera mengerti apa yang Yesus maksudkan. Ia lalu bertanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” (ay. 9).

Nikodemus tidak sok tahu, tidak sombong, maka ia bertanya dengan tulus. Sungguh ia mau belajar dan belajar lagi terutama tentang iman dan kehidupan. Belajar baginya adalah sebuah keharusan. Bagaimana kita meneladani Nikodemus yang dengan rendah hati mau belajar dari Yesus?

(1) Jika dia orang yang lebih kecil dan muda umurnya, maka katakan dalam hati, boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang banyak berbuat dosa.

(2) Jika dia orang yang lebih tua, maka katakan dalam hati, orang ini telah lebih dulu beribadah kepada Tuhan, serta melakukan pelayanan lebih daripada diriku.

(3) Jika dia orang yang berkarakter dan memiliki kerohanian yang baik, maka katakan dalam hati, orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, aku mau belajar darinya menjadi seperti dirinya.

(4) Jika dia adalah orang yang Anda pikir bodoh, maka katakan dalam hati, orang ini bersalah kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada-Nya padahal aku mengetahuinya (tidak bodoh).

Saudaraku, mari dengan iman kepada Tuhan Yesus kita terus mau belajar. Belajarlah dengan sikap rendah hati. Meski susah tapi berjuanglah!

Salam belajar dengan rendah hati.

BEKERJA KERAS, BELAJAR CERDAS, DAN RENDAH HATI DI DALAM KEHIDUPAN INI, RAIHLAH TUJUAN HIDUP ANDA. – WILLIAM SHAKESPEARE