Bagikan artikel ini :

Rindu Akan Kediaman Allah

Mazmur 84

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
- Mazmur 84:11

Anda pasti pernah merindukan seseorang. Apa yang Anda harapkan apabila bertemu dengannya? Sesuatu hal yang indah dan membahagiakan karena apa yang Anda harapkan dapat terwujud. Saat bertemu, Anda menghabiskan waktu bersama orang tersebut dengan penuh sukacita.

Mazmur 84 yang diperkirakan ditulis oleh Daud, berisi kerinduan yang teramat besar untuk beribadah di bait Allah. Daud saat itu menjadi pelarian karena anaknya Absalom memberontak dan memburunya. Ia terpaksa meninggalkan kota Allah untuk menghindari Absalom. Ia tidak meratap untuk mendapatkan kembali kerajaannya, melainkan agar bisa kembali beribadah kepada Allah di tengah-tengah jemaat-Nya.

Ayat emas di atas menggambarkan betapa berharganya Tuhan bagi pemazmur. Ia merindukan tempat kediaman Allah karena mencintai Tuhan. Tanpa cinta, tak mungkin ada kerinduan mendalam. Secara hiperbola, pemazmur mengungkapkan sikap irinya terhadap burung pipit dan burung layang-layang (ay. 4) yang terbang bebas dan dengan mudahnya kembali ke bait Allah. Sementara Daud tidak bebas melakukannya karena masih dalam pelarian.

Kerinduan pemazmur terhadap Tuhan muncul karena pengenalan dan relasi yang dekat dengan Tuhan. Baginya, Tuhan adalah matahari dan perisai (ay. 12). Matahari merupakan simbol, Allah sebagai sumber terang yang akan membimbing dan menuntun dirinya di tengah kegelapan dunia. Sedangkan perisai merupakan simbol Allah adalah sumber perlindungan.

Pandemi Covid-19 telah memaksa banyak gereja untuk mengadakan ibadah secara online. Di tengah situasi pandemi, banyak jemaat yang rindu dapat kembali beribadah di gedung gereja. Namun, kita sangat dibatasi untuk bertemu dengan saudara seiman. Pertanyaannya: Apakah Anda lebih merindukan beribadah kepada Allah atau bertemu dengan saudara seiman yang Anda kasihi? Daud di tengah situasi sukar, lebih merindukan tempat kediaman Allah ketimbang dirinya dipulihkan kembali menjadi raja.

Orang yang merindukan Tuhan secara mendalam akan senantiasa mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Milikilah cinta kepada Allah sehingga kerinduan kepada-Nya akan muncul. Kasihilah Tuhan Yesus dengan tulus maka kerinduan akan rumah Tuhan dan persekutuan dengan-Nya akan selalu hadir di dalam hati Anda. Situasi pandemi entah kapan akan berakhir, tetapi sebagai orang Kristen, Anda dapat datang kapan saja ke hadirat Tuhan tanpa dibatasi oleh situasi.

Refleksi diri:

  • Berapa besar kerinduan Anda berada dalam pelataran (kediaman) Allah?
  • Bagaimana cara Anda memelihara kerinduan akan rumah Tuhan sehingga tidak padam dan terus membara?