Bagikan artikel ini :

Saleh Sendiri

Kejadian 19:1-11

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Matius 5:16

Lot adalah tokoh yang kontroversial. Pertama, ia dikenal sebagai keponakan yang berani terhadap pamannya. Berbeda dengan kebiasaan dunia Timur yang mendahulukan orang yang lebih tua, Lot memilih lebih dahulu tanah yang subur. Kedua, ia berani mengorbankan kedua putrinya demi melindungi malaikat Tuhan yang datang kepadanya. Ketiga, ia “dikerjai” kedua putrinya sehingga terjadilah inses. Namun Rasul Petrus menyebut Lot sebagai orang benar (2Ptr. 2:7-8). Ya, dibandingkan dengan kebanyakan penduduk Sodom lainnya, jelas Lot hidup berbeda. Ia tidak mengikuti dosa-dosa mereka. Itulah sebabnya Tuhan menyelamatkan Lot dan kedua anaknya.

Namun dalam kehidupan keluarganya, ada persoalan serius dengan Lot. Lot hidup benar tetapi ia tidak bisa memberikan pengaruh yang benar kepada keluarga dan lingkungannya. Ketika akhirnya kota itu terbakar dan mereka melarikan diri, istri Lot menoleh ke belakang dan menjadi tiang garam. Ia tidak rela meninggalkan semua kekayaannya. Jadi selama ini ternyata istri Lot-lah yang ngotot untuk bertahan tinggal di kota yang fasik. Sayangnya, Lot tidak bisa memengaruhi bahkan istrinya sendiri. Demikian juga kedua anaknya. Lot gagal mendidik mereka menjadi pribadi yang beradab.

Kesalehan bukan perkara yang berhenti pada urusan pribadi seseorang dengan Tuhan. Kesalehan sejati dimulai dari hubungan pribadi dengan Tuhan tetapi berdampak konkret bagi lingkungan sekitar. Dalam arti tertentu, kesalehan yang tertutup dan tidak berdampak adalah kesalehan yang gagal. Gagal karena hanya membawa dirinya sendiri kepada Allah padahal Tuhan memerintahkan kita untuk menjadi garam dan terang dunia. Garam yang hanya disimpan lama-kelamaan menjadi tawar (garam pada zaman dulu tidak semurni sekarang sehingga karena pengaruh oksidasi dapat menjadi tawar). Pelita yang ditutupi gantang cahayanya tidak akan terlihat, bahkan apinya pun akan padam. Artinya, kesalehan yang tidak berdampak akan menjadi barang basi. Mari nyatakan kesalehan kepada dunia. Perkataan dan perbuatan Anda haruslah mencerminkan kesalehan Anda sehingga orang lain melihat Kristus di dalam diri Anda dan mengikuti jalan hidup Anda.

KESALEHAN YANG TERSEMBUNYI TIDAK AKAN MENGHASILKAN DAMPAK YANG BERARTI.