Bagikan artikel ini :

Saling Mengaku Dosa Dan Mendoakan

Yakobus 5:13-20

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
- Yakobus 5:16a

Mengakui dosa-dosa bukanlah terapi psikologis, walaupun salah satu dampaknya adalah terjadinya pemulihan secara psikologis. Pengakuan dosa adalah disiplin rohani yang menyebabkan adanya perubahan dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kepada orang-orang yang telah mengenal Kristus sebagai Tuhan dan menerima keselamatan hidup kekal, Rasul Paulus mengatakan, “… tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” (Flp. 2:12). Ini berarti kita menentang dosa dan mengikuti kehendak Roh Kudus untuk hidup kudus.

Kalau sampai kita bisa mengaku dosa, di satu sisi ini adalah anugerah karena tanpa kasih karunia Tuhan Yesus, tidak akan ada pengakuan sejati yang bisa dibuat. Namun, di sisi lain mengaku dosa adalah disiplin karena merupakan tindakan sadar yang kita pilih untuk lakukan. Kita meyakini bahwa Yesus adalah pengantara (mediator) antara  Allah dengan manusia dan bahwa Dialah yang menebus segala
dosa kita. Kita juga menyetujui ayat emas di atas yang mengatakan kita perlu saling mengaku dosa supaya sembuh. Kita bisa sembuh dari berbagai problema emosi akibat dosa seperti rasa bersalah, rasa malu, dan sebagainya.

Foster mengatakan pengakuan dosa merupakan disiplin yang sulit dilakukan karena biasanya kita melihat komunitas orang Kristen sebagai persekutuan orang-orang kudus. Akibatnya kita tidak berani menunjukkan berbagai kegagalan serta dosa kita dan lebih memilih untuk bersembunyi di balik topeng kebohongan dan kemunafikan. Di satu sisi kita memang orang-orang yang dibenarkan dan dikuduskan Allah, tetapi di sini lain kita juga orang-orang berdosa. Ketika kita saling mengaku dosa, Allah melepaskan kuasa-Nya yang memulihkan. Kemanusiaan kita tidak lagi disangkali, tapi ditransformasi.

Hendaklah kita diberi kerendahan hati untuk mau saling mengakui berbagai kelemahan dan kesalahan kita serta membawanya dalam doa sambil memohon pengampunan kepada Tuhan. Biarlah pengakuan itu tercetus tanpa paksaan, yang keluar dari hati terdalam kita. Dan jika kita mengetahui kelemahan saudara kita, marilah mendoakannya di hadapan Tuhan supaya kita diberi kelegaan hati untuk bisa menerimanya.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda memiliki orang-orang yang bisa dipercaya kepada siapa Anda bisa mengaku dosa dan yang bisa mendoakan Anda?
  • Anda pun bisa menerima pengakuan dosa orang lain dan mendoakannya. Jadilah orang yang bisa dipercaya untuk menjaga rahasia orang tersebut.