Bagikan artikel ini :

Saudara seiman

Mazmur 16

Orang-orang kudus yang ada di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaanku.
- Mazmur 16:3

Sebuah kalimat yang seringkali diperkatakan tentang persahabatan: Ketika kamu berhasil, teman-temanmu akhirnya tahu siapa kamu. Ketika kamu gagal, kamu akhirnya tahu siapa sesungguhnya teman-temanmu. Perkataan ini mau mengatakan bahwa di dunia ini ketika seseorang terpuruk, acap kali ia akan ditinggalkan oleh orang-orangnya, bahkan bisa juga oleh teman-temannya. Memang tidak bisa dipungkiri, itulah yang sering terjadi di dalam kehidupan ini. Hal terberat adalah ketika dalam situasi yang sulit orang Kristen seringkali merasa berjuang sendirian.

Mari lihat hidup Daud, apakah ada orang yang membenci atau memusuhi Daud? Banyak, ada Saul, Absalom anaknya, Ahitofel penasihatnya, dan banyak lagi. Namun, apakah ada orang-orang yang mengasihi Daud? Banyak juga, ada Yonatan, para pahlawannya yang setia mendampinginya, dan yang lainnya. Ayat emas kita hari ini membuktikan bahwa di sekitar Daud ada orang-orang yang hidupnya taat dan setia kepada Tuhan, ini menjadi kesukaan bagi Daud. Daud bukanlah superhero yang bisa melakukan semuanya sendiri, tetapi ada orang-orang yang takut akan Tuhan yang juga bersama-sama dengannya. Contoh lainnya adalah Elia. Elia pernah merasa terpuruk sendirian. Ia ketakutan saat dikejar Ratu Izebel, sampai harus melarikan diri dan bersembunyi. Namun, Tuhan berkata kepadanya bahwa masih ada 7.000 orang benar di Israel. Salah satu penghiburan di dalam kehidupan orang Kristen adalah memiliki saudara-saudara seiman.

Kita harus bisa belajar melihat kepada sekeliling kita, akan orang-orang yang Tuhan tempatkan di dalam hidup ini. Mungkin kita tidak menyadari bahwa ada orang yang senantiasa berdoa untuk kita. Saat sedang bingung dan undur, ada mereka yang kuat yang mendoakan kita. Itulah yang menjadi salah satu sumber kesukaan kita. Keunikan menjadi orang Kristen adalah kita tidak pernah menjadi orang Kristen sendirian, selalu ada yang disebut saudara-saudara seiman, karena kita dipersatukan di dalam Kristus. Ingat, Anda tidak pernah sendiri, ada saudara-saudara seiman yang bersama Anda dan Anda pun harus menjadi saudara seiman yang baik, yang memperhatikan saudara-saudara yang mengalami kesusahan.

Refleksi Diri:

  • Coba ingat-ingat kembali, ada berapa banyak saudara seiman yang mendukung Anda?
  • Siapakah saudara seiman yang butuh pertolongan Anda?