Bagikan artikel ini :

Seandainya...

Yohanes 11:20-32

"tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya." Yohanes 11:15

Anda mungkin sama dengan saya jika sesekali berpikir "seandainya". Ketika suatu peristiwa sudah berlalu dan saya kembali mengingatnya, maka saya mengatakan dalam hati, "Seandainya..." "Seandainya saya mengunjunginya di rumah sakit lebih cepat..."; "Seandainya saya tidak mengucapkan kata-kata itu..."; "Seandainya saya tidak membeli barang itu..." Ada banyak lagi "seandainya..." yang bisa muncul dalam pikiran kita jika melihat ke belakang.

Marta dan Maria juga berpikiran sama ketika Tuhan Yesus datang "terlambat", yaitu setelah saudaranya, Lazarus, telah meninggal dunia. Seandainya Tuhan Yesus datang lebih awal, tentu Lazarus yang pada waktu itu sedang sakit dapat disembuhkan. Kenyataannya, Lazarus meninggal dunia dan sudah berada dalam kubur selama empat hari. Sudah cukup lama.

Hidup akan menjadi muram jika kita selalu menengok ke belakang dan menyesali masa lalu. Jika kita berharap kita atau orang lain tidak mengambil keputusan salah yang mengakibatkan terjadinya peristiwa buruk. Terus menengok ke belakang dan mengatakan "seandainya", tidak akan pernah membawa kita ke masa lalu dan mengubah peristiwa masa lalu yang pahit menjadi manis. Kita tidak akan pernah tuntas memahami realita hidup ke manapun kita mencari jawaban.

Mari kita beriman kepada Tuhan Yesus seperti yang dikatakan ayat emas kita hari ini, "tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya." Jadi Tuhan Yesus sengaja menunda datang kepada mereka untuk mengajari mereka tentang iman. Iman bahwa Dia adalah Allah yang penuh hikmat. Ia Mahakuasa. Iman bahwa Tuhan sanggup mengubah keadaan pahit menjadi manis. Iman bahwa Tuhan akan memberi kekuatan di dalam kelemahan. Iman bahwa Tuhan akan menjadikan peristiwa buruk sebagai pembelajaran rohani bagi kita, yaitu agar kita lebih dewasa rohani. Iman bahwa Tuhan ingin kita tetap memuliakan Dia di dalam dan melalui pengalaman buruk itu.

PERCAYA KEPADA ALLAH KETIKA TERANG BUKANLAH APA-APA, TETAPI PERCAYA KEPADA DIA SAAT GELAP - ITULAH IMAN - Charles H. Spurgeon