Sebab Dia Setia
2 Tesalonika 3:1-15
Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
- 2 Tesalonika 3:3
Kecenderungan manusia dalam keadaan normal dan aman, biasanya tidak terlalu bergantung kepada Tuhan. Namun, saat keadaan mulai memburuk manusia kembali bergantung kepada Tuhan. Serangkai kalimat berikut seringkali diucapkan, “Ketika hanya Kristus yang Anda punya, Anda akhirnya akan sadar, hanya Kristus-lah yang Anda butuhkan.” Situasi buruk dapat menyadarkan kita, apa pun yang kita punya tidak sanggup untuk menopang dan menolong hidup.
Jemaat di Tesalonika mengalami situasi buruk. Mereka menghadapi penganiayaan berat. Semakin hari bukannya membaik, malah semakin memburuk. Di tengah situasi menakutkan dan tanpa kepastian, orang-orang mulai menyimpulkan bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka. Di tengah situasi sulit, yang umum disalahkan adalah Tuhan. Padahal acapkali orang-orang meninggalkan dan melupakan Tuhan ketika keadaan baik-baik saja. Paulus dalam ayat emas mengatakan, “Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.” Paulus mengingatkan kembali kita akan kesetiaan Tuhan, yang artinya Tuhan tetap bersama-sama dalam keadaan buruk yang dialami anak-anak-Nya. Pertanyaannya, apa yang dilakukan Tuhan? Dua hal saja dijabarkan pada ayat tersebut:
(1) Tuhan menguatkan orang-orang percaya. Kata “menguatkan” dapat berarti menanam dengan kokoh, artinya membuat kita bisa tetap berdiri. Saat kita tak berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, Tuhan selalu menopang. Saat menemui jalan buntu, tidak mampu lagi menghadapi situasi sulit, Tuhan Yesus akan menguatkan dan membuat Anda tetap berdiri. Tuhan memampukan Anda untuk tetap beriman kepada-Nya.
(2) Tuhan memelihara kita. Kata “memelihara” bisa punya dua arti, Pertama, seperti istilah militer, seorang penjaga yang benar-benar mengawasi dengan kewaspadaan yang tidak pernah putus dan pandangannya tidak pernah teralihkan. Kedua, dapat berarti kewaspadaan gembala yang menjaga kawanan dombanya. Tuhan Yesus tidak pernah mengalihkan pandangan-Nya dari anak-anak-Nya. Sejak manusia diciptakan, Tuhan pasti tahu manusia akan memberontak, tetapi Dia juga merancang dari semula untuk menyelamatkan para pemberontak (termasuk kita). Sejak awal dan sampai akhir kehidupan, Tuhan Yesus tetap setia. Kemarin, hari ini, dan esok hari selalu ada kesetiaan Tuhan. Dia menguatkan dan menjaga kita.
Refleksi Diri:
- Mengapa kita bisa mengandalkan kesetiaan Tuhan di dalam kondisi sulit?
- Menurut pengalaman Anda, bagaimana cara Tuhan Yesus menguatkan dan memelihara Anda melewati kesulitan?