Bagikan artikel ini :

Seberapa murni hati anda?

Matius 5:1-12

Berbahagialah orang yang murni hatinya; mereka akan mengenal Allah.
- Matius 5:8 (BIS)

Tuhan Yesus ingin kita memiliki hati yang murni (suci) karena kita akan bisa bertemu dengan Allah. Orang yang hatinya murni akan melihat Allah di sorga, serta melihat kebaikan dan penyertaan-Nya di dunia.

Siapakah yang murni hatinya? Mereka yang jujur, tidak punya motivasi terselubung, serta tulus di dalam perkataan dan perbuatan. Orang yang murni hati berlaku apa adanya, tidak punya keinginan menipu atau memainkan strategi apa pun di dalam relasinya dengan Tuhan maupun dengan sesama. Orang yang percaya Yesus seharusnya tidak munafik, hidupnya hanya demi Tuhan, bukan jabatan, nama, ketenaran, harta, dan sebagainya.

Murni hati dapat diungkapkan dengan tiga upaya, yaitu recta intentio (maksud yang lurus), ordinatio affectuum (pengaturan perasaan), dan purificatio cordis (pemurnian hati lewat latihan sepanjang hidup).

Recta intentio berarti maksud yang lurus membuat kita sanggup mengejar apa yang memang kita rencanakan sesuai dengan firman Tuhan, tanpa dibelokkan ke kiri atau ke kanan.

Ordinatio affectum berarti tidak membiarkan diri begitu saja digerakkan oleh nafsu, emosi, perasaan, dan kecondongan kita, melainkan semua dorongan itu dapat diatur kembali sehingga mendukung dan tidak mengacaukan tanggung jawab kita. Untuk membantu hal ini, ingatlah akan firman-Nya dan hari penghakiman yang akan datang pada kita.

Purificatio cordis berarti pemurnian hati dari segala pamrih, nafsu kotor, dan kepalsuan. Selalu ada godaan, karena itu kemurnian adalah perjuangan keras untuk mencapainya. Tujuannya adalah kemurnian sikap agar kita menjadi manusia baik tanpa kepalsuan sampai ke akar-akar kepribadian. Bagaikan air dalam yang jernih sampai ke dasar, segala yang jahat, miring, kotor, nafsu, seperti dendam dan iri hati, tidak dapat berkembang dalam kejernihan tersebut.

Orang yang murni hatinya tidak dapat dikalahkan oleh apa pun. Ia menjadi kuat karena tahu Tuhan Yesus berkenan. Berjuang dan melatih diri untuk murni hati membuat kepribadian kita menjadi lebih kuat, lebih otonom, dan lebih mampu menjalankan tanggung jawab.

O murnikah hatimu di hadapan Tuhan Yesus? Murnikah hatimu dalam berelasi dengan sesama?

Salam murnikan hati.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah memiliki hati yang murni di dalam relasi dengan Tuhan dan sesama?
  • Dari tiga upaya yang disampaikan di atas, mana yang ingin diperbaiki di dalam diri Anda?