Bagikan artikel ini :

Sekuel

Zakharia 13:7-9

Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
- Yohanes 14:18

Beberapa film, novel, atau karya fiksi memiliki apa yang disebut sekuel, yakni lanjutan dari kisah yang sudah diceritakan sebelumnya. Ingat perumpamaan tentang domba-domba yang tidak tahu berterima kasih beberapa hari yang lalu (Zak. 11:4-17)? Bagian yang kita baca hari ini adalah sekuelnya.

Sang Gembala yang baik ini disebut oleh Tuhan sebagai “Gembala-Ku” dan “Orang yang paling karib kepada-Ku” (ay. 7a). Ini menunjukkan bahwa Sang Gembala adalah Pribadi yang setara dengan Tuhan sendiri. Dengan kata lain, di dalam diri Allah terdapat lebih dari satu pribadi yang terikat di dalam hubungan kasih yang kuat. Demikianlah hubungan antara Allah Bapa, Sang Pemberi nubuat, dan Allah Anak, Sang Gembala yang baik yang dinubuatkan.

Sang Gembala dibunuh sehingga domba-domba-Nya tercerai-berai. Rupa-rupanya, tidak semua domba yang digembalakan Sang Gembala adalah domba-domba yang tidak tahu terima kasih. Ada sebagian kecil domba, yakni mereka yang lemah, yang tetap berada dalam perlindungan-Nya. Jadi, manakala domba-domba yang tidak tahu terima kasih itu binasa (ay. 8), domba-domba yang lemah tetapi mengenal Gembala mereka akan terus dipelihara dan diuji oleh Sang Gembala (ay. 9).

Dari perumpamaan yang sebelumnya, kita melihat seolah-olah kisah Sang Gembala yang baik berakhir dengan tragis. Namun, di balik akhir tragis tersebut ada akhir yang bahagia (happy ending) pada sekuelnya. Tuhan Yesus mati di kayu salib, seolah Dia dikalahkan oleh kebencian orang-orang Yahudi dan pemimpin-pemimpin mereka. Namun, apakah ceritanya berakhir di sana? Rupanya tidak. Ada murid-murid-Nya yang dipelihara oleh-Nya sampai kepada hari kebangkitan-Nya dan menjadi saksi-Nya. Mereka inilah yang diberi kuasa Roh Kudus sehingga dapat memberitakan Injil ke seluruh dunia.

Murid-murid Tuhan Yesus, dengan kata lain para domba yang tidak termasuk golongan domba yang tidak tahu terima kasih, berlanjut sampai saat ini, yakni kita yang sudah sungguh-sungguh bertobat. Kita adalah bagian dari sekuel tersebut.

Meski kita tidak melihat Yesus secara langsung, Dia tetap bersama-sama dengan kita selama menempuh hidup ini. Yesus juga memurnikan dan menjawab doa-doa kita. Seperti janji-Nya, Yesus tidak akan meninggalkan kita seperti yatim. Sang Gembala yang baik beserta kita senantiasa.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sedang/pernah merasa seorang diri dalam menjalani hidup ?
  • Apa yang Anda lakukan pertama kali dalam keadaan seperti itu? Apakah mencari bantuan dari orang lain atau datang terlebih dahulu kepada Tuhan melalui doa?