Bagikan artikel ini :

Semakin tua semakin bijak

Mazmur 71

Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji.
Mazmur 71:6

Pemazmur bersyukur karena ia dilahirkan ke dunia ini. Baginya ini merupakan sebuah anugerah besar meskipun dalam perjalanan hidupnya penuh dengan kesulitan dan hal-hal mengecewakan. Banyak orang mengutuki hari kelahirannya karena hatinya sudah apatis dan putus asa. Sikap ini sebetulnya hanya membuat mereka semakin berat menjalani hidup. Mereka butuh teman yang bisa membangkitkan gairah hidupnya supaya tetap berani menghadapi hari depan. Tak sedikit pula orang yang merayakan ulang tahunnya sebegitu rupa sampai lupa bersyukur bahwa bertambahnya usia adalah suatu karunia dari Tuhan, yang juga harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.

Setiap kali mendapatkan ucapan hari ulang tahun, terbersit dalam diri sebuah makna usia. Hari demi hari, waktu berlari tanpa henti, bahkan tanpa kompromi meninggalkan kita. Ada yang diizinkan Tuhan bisa berulang tahun di tahun 2018 ini, tapi ada juga yang tidak. Walaupun orang merayakan ulang tahun kita dengan nyanyian, Panjang Umurnya, tetapi sesungguhnya berarti umur kita semakin pendek.

Saudaraku, tahun ini umur kita bertambah, hendaklah kita bisa semakin bijaksana. Menurut saya, ketika hari ulang tahun atau saat kita menyadari bahwa hidup kita semakin tua maka ada dua hal yang membuat kita semakin bijak: Pertama, membangun persepsi tentang apa yang harus kita lakukan di sisa umur kita. Baiknya kita melakukan hal ini, saat kita tengah bersiap merayakan ulang tahun anak atau orang yang dekat dengan kita, ajaklah mereka merenungkan sejenak, apa yang akan dilakukan di hari depan yang dapat menyenangkan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

Kedua, membangun pemikiran untuk terus mencari tahu bagaimana caranya mensyukuri hidup yang sudah dan sedang kita jalani. Ketika kita bersyukur kepada Allah dalam keadaan apa pun, kita dapat mengalami kedamaian di tengah-tengah kesengsaraan. Saat berduka, kita masih dapat bergembira dengan memuji Allah. Saat merasakan sakit, kita dapat bersukacita karena pendamaian Kristus. Saat mengalami kesedihan yang mendalam, kita dapat memiliki penghiburan dan kedamaian atas pengaruh ilahi.

Semoga kita memperkenankan jiwa kita dipenuhi rasa terima kasih kepada Bapa Sorgawi yang penuh belas kasihan.

Salam tatkala hidup semakin tua.

KEBIJAKSANAAN BERTAMBAH SEIRING BERTAMBAHNYA USIA, ASAL ANDA MENSYUKURINYA SEBAGAI SEBUAH ANUGERAH DI DALAM HIDUP.