Bagikan artikel ini :

Semangat Rela Berkorban

Keluaran 32:21-34

Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu - dan jika tidak hapuskanlah kiranya namaku dari kitab yang telah Kautulis." Keluaran 32:31-32

Musa adalah salah satu contoh pemimpin yang memiliki sangat banyak pengikut, tetapi rela mengorbankan hidupnya demi bangsa yang kerap kali membangkang dan menggerutu kepada Allah yang disembahnya. Ia juga kerap kali menolong dan memimpin bangsa itu kembali ke jalan yang benar. Itulah gaya kepemimpinan langka yang mengungkapkan kasih sayang yang begitu kuat bagi bangsanya sehingga lebih memilih mati dan mengampuni mereka daripada hidup dan melihat mereka hancur (ay. 32). Hasilnya, ketika akan memasuki Tanah Perjanjian, Musa bisa memandang dengan bahagia karena bangsa itu bisa menikmati kemerdekaan dan kesejahteraan. Semangat rela berkorban di dalam menunaikan panggilan Tuhan, menjadikannya alat kasih sorgawi bagi satu bangsa.

Suatu ketika saya berada di atas kapal di pelabuhan Ambon. Ada seorang ibu sambil menggendong anaknya yang masih kecil, menangis tersedu-sedu karena salah naik kapal. Seharusnya ia berangkat ke Saparua, tapi justru naik kapal jurusan Masohi. Ketika kapal berlayar, ia baru menyadari kesalahannya. Untunglah seseorang rela memberikan tempat duduknya, kemudian membayar tiket lagi untuk dirinya. Kejadian singkat ini memberi kesan buat saya, selalu ada orang yang rela memberikan haknya kepada orang lain. Saya tidak tahu apakah orang yang berkorban itu orang Kristen atau bukan. Yang saya tahu, ia rela berkorban.

Saudaraku, pengorbanan adalah salah satu keutamaan hidup orang beriman. Pengorbanan membuahkan kasih bagi orang lain. Orang yang rela berkorban adalah orang yang memiliki kepedulian terhadap sesama. Ia mempunyai hati yang besar bagi orang lain. Orang yang berani berkorban akan menemukan sukacita dan kedamaian di dalam hidupnya.

Kita, para pengikut Kristus, sebaiknya meneladani Tuhan Yesus yang rela mengorbankan diri-Nya demi keselamatan kita. Berusahalah mendekatkan diri kepada Sang Khalik karena kita bisa belajar menjadi semakin serupa dengan Yesus. Kasih yang rela berkorban mengikis keegoisan, keserakahan, dan keangkuhan. Dan yang paling utama, menjadikan kita saksi Kristus yang sejati. Benarkah Anda mengasihi orang lain? Apa yang telah Anda korbankan supaya Kristus ditinggikan?

Salam rela berkorban.

SEMANGAT RELA BERKORBAN BERTUMBUH SAAT ANDA MAU MENDEKAT KEPADA TUHAN YESUS.