Serius ikut Yesus
Lukas 9:57-62
Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.
- Lukas 9:58
Zaman now istilah “followers” atau “pengikut” sangat umum dikenal oleh orang yang terbiasa menggunakan Facebook, Instagram, dan aplikasi sosial media lainnya. Ada orang-orang yang memiliki followers hanya ratusan, tetapi ada juga yang sampai ratusan ribu. Semakin banyak seseorang memiliki followers, semakin tenarlah dia, dan penghasilannya bisa mengalir melalui produk-produk yang diiklankannya. Tak heran timbul hasrat untuk memiliki jumlah followers yang banyak. Memiliki banyak pengikut di dunia maya memang menyenangkan, tetapi itu tidak menuntut komitmen. Seseorang bisa langsung unfollow begitu ia tidak suka dengan orang yang di-follow. Tidak ada kewajiban di dunia nyata untuk hidup seperti orang yang diikutinya.
Ini sangat berbeda dengan menjadi followers-nya Tuhan Yesus. Menjadi pengikut Yesus membutuhkan komitmen, keseriusan, dan relasi yang dekat. Perhatikan tiga percakapan di dalam perikop bacaan hari ini.
Ucapan dari orang pertama begitu hebatnya, “Aku akan ikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” (ay. 57b). Jika melihat kisah paralel bagian ini di Matius 8:18-22, orang pertama ini adalah ahli Taurat. Tidak diketahui apa alasannya mengikut Yesus, tetapi saat itu Yesus memang sedang populer. Banyak perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya. Tak heran banyak yang ingin menjadi pengikut-Nya karena bisa nebeng terkenal. Menggiurkan sekali ikut Tuhan Yesus, sepertinya akan ada banyak kenyamanan. Namun Yesus menjelaskan apa artinya menjadi pengikut diri-Nya, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Yesus tidak memberikan jaminan kenyamanan atau ketenaran, malah menunjukkan risiko mengikuti Dia. Yesus sama sekali tidak takut kehilangan pengikut. Dia inginkan pengikut yang sungguh-sungguh, yang punya komitmen.
Banyak orang mengikuti Yesus dengan daftar panjang harapan-harapan penuh kenyamanan dan kenikmatan. Jangan salah, ikut Yesus bukan mengejar penderitaan, tetapi suatu komitmen yang sungguh-sungguh apa pun keadaannya. Mari ikut Tuhan Yesus dengan penuh kesungguhan. Jalan yang ditempuh tidaklah mudah, tetapi itu jalan yang benar. Mengikut Yesus tujuannya bukan untuk mencari kenyamanan. Pengikut Yesus harus siap di setiap keadaan.
Refleksi Diri:
- Mengapa tujuan orang Kristen mengikut Tuhan Yesus bisa salah?
- Apakah Anda rela bayar harga seandainya ada sesuatu yang tidak sesuai harapan saat menjadi pengikut Yesus?