Bagikan artikel ini :

Siapakah dia ?

Yohanes 18:1-11

Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
- Yohanes 18:6

Banyak orang di luar iman Kristen yang mengakui Yesus sebagai guru yang baik, seorang penuh hikmat, pribadi yang penuh kasih, dan pengakuan-pengakuan lainnya. Namun, kalau mereka disuruh mengakui Yesus sebagai Tuhan, itu lain cerita.

Nah sekarang, bagaimana dengan Anda? Siapakah Yesus bagi Anda? Cara pandang Anda mengenai siapa Yesus sangat memengaruhi seluruh aspek kehidupan Anda. Cara Anda menjalani hidup, beribadah, merespons saat menghadapi masalah atau bersikap terhadap sesama, sangat dipengaruhi oleh pandangan Anda mengenai Yesus.

Peristiwa penangkapan Tuhan Yesus di taman Getsemani menyelipkan sebuah fakta yang sangat hebat. Yudas, si pengkhianat, datang bersama para pasukan yang pastinya terlatih untuk menangkap Yesus. Peristiwa penangkapan diawali dengan pertanyaan pembuka dari Yesus, “Siapakah yang kamu cari?” Mereka menjawab, “Yesus dari Nazaret.” Respons Yesus hanya menjawab singkat, “Akulah Dia.”
Tapi perkataan “Akulah Dia” membuat orang-orang yang mau menangkapnya seketika mundur dan terjatuh ke tanah.

Mungkin kita tidak terlalu menyadari reaksi orang-orang tersebut, padahal respons ini menyatakan hal yang luar biasa. Pengakuan Yesus akan diri-Nya dan perkataan-Nya itu membuat mereka tersungkur di hadapan-Nya. Yesus tidak melakukan gerakan apa pun, Dia hanya berbicara. Kalau Yesus bukan Tuhan, perkataan “Akulah Dia”, tidak akan membuat mereka terjerembab jatuh. Yesus ditangkap bukan karena Dia tidak berdaya dan tidak punya kuasa tetapi karena Dia mengizinkan diri-Nya ditangkap. Begitu pula dengan kematian-Nya di atas kayu salib, bukan karena orang banyak membunuh-Nya tetapi karena Dia menyerahkan nyawa-Nya.

Tuhan Yesus adalah manusia dan Allah yang berkuasa, Dia memegang seluruh hidup Anda. Pengenalan Anda akan siapa Yesus sangatlah penting. Dia adalah Tuhan yang berkuasa tapi rela menyerahkan diri-Nya untuk mati menebus dosa-dosa kita semua. Konsekuensinya, seharusnya Anda menghargai pengorbanan-Nya, mengakui kekuasaan-Nya atas maut, dan tidak sembarangan dalam beribadah. Akuilah Yesus dalam segenap jalan hidup Anda, maka Anda bisa berharap sepenuhnya kepada Allah yang Maha Besar. Tuhan Yesus membuat Anda punya pengharapan yang teguh.

Refleksi Diri:

  • Masalah-masalah apa yang biasanya membuat Anda meragukan kuasa Tuhan Yesus?
  • Apakah Anda selama ini sudah beribadah kepada Tuhan dengan sikap yang benar?