Sikap Dalam Penderitaan
1 Petrus 1:3-7
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
- 1 Petrus 1:6
Anda bisa bersukacita karena berbagai alasan. Namun, tidak semua sukacita berkualitas sama dan bertahan lama. Ada yang hanya sebentar saja, ada yang bertahan lama. Ada yang berkualitas tinggi, ada yang berkualitas rendah. Sukacita yang berkualitas tinggi adalah sukacita yang teruji di dalam berbagai situasi.
Bagi Rasul Petrus, sukacita sejati terjadi karena apa yang telah Allah perbuat. Suatu sukacita rohani yang dalam seperti yang dinyatakan Maria dalam pujiannya (Luk. 1:46-47). Jemaat yang menerima surat Petrus bersukacita karena jaminan keselamatan yang akan diterima nanti. “…kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir” (ay. 5). Sukacita berlandaskan pengharapan itu memberi mereka semangat dan kekuatan menjalani kehidupan di bumi ini. Dengan kata lain, pengharapan masa depan mengisi kehidupan masa kini. Meskipun kehidupan di dunia penuh duka dan pencobaan, tetapi orang beriman melihat melampaui realita kekinian yang singkat dan sementara sehingga sanggup bersukacita. Jadi, Allah memakai pencobaan sebagai ujian iman dengan tujuan membangkitkan pengharapan pada keselamatan yang kekal. Yang Allah kehendaki adalah iman yang murni, yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana.
Tidak ada seorang pun yang menghendaki pencobaan atau masalah apa pun menimpa hidupnya. Sudah natur manusia untuk menghindari masalah. Kenyataannya, tidak ada seorang pun bisa hidup bebas masalah. Masalah akan selalu ada. Dalam keadaan seperti ini, firman Tuhan mengajari kita untuk melihat masalah sebagai alat pemurnian iman (ay. 7). Masalah membawa kita untuk mengubah perspektif kehidupan. Masalah membawa kita untuk berpengharapan pada kekekalan yang Allah sediakan. Bahwa tujuan akhir kehidupan kita bukanlah dunia ini dan sekarang ini tetapi kehidupan kekal yang Allah sediakan.
Pengharapan itu seperti bahan bakar yang akan memberi semangat juang kepada kita menjalani kehidupan sekarang ini dengan teguh dan tegar karena kita tahu perjuangan kita tidak akan sia-sia. Karena itu, tetap taruh iman percaya Anda kepada Kristus yang senantiasa memberi pengharapan dan sukacita sejati. Dia akan mampu menguatkan Anda untuk menghadapi permasalahan dan penderitaan.
Refleksi Diri:
- Apa yang membedakan orang Kristen dan non Kristen dalam menghadapi penderitaan?
- Mengapa orang Kristen bersukacita dalam penderitaan?