Bagikan artikel ini :

Takkan dibiarkan jatuh tergeletak

Mazmur 121

Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
- Mazmur 121:3

Medan perjalanan ziarah menuju bait Allah tidaklah mudah. Bait Allah berada di bukit Sion yang letak puncaknya ada di tengah daerah perbukitan sekitar Yerusalem. Para peziarah dari luar Palestina harus menempuh jalan berbatu-batu, melewati gunung dan lembah, padang gurun yang kering, dan bahkan jalan setapak sempit yang di sisinya terdapat jurang. Kaki peziarah bisa saja tergelincir lalu terjatuh ke dalam jurang. Mereka bisa terluka parah bahkan kehilangan nyawa.

Di tengah kondisi seperti itu pemazmur memberikan penguatan, “TUHANlah penjagamu.” (ay. 5a). Mata Tuhan 24 jam non stop tertuju kepada setiap pribadi yang berziarah. Mengawasi dan menjaga. Dia takkan membiarkan kaki mereka goyah.

Selaras dengan perjalanan rohani, umat Tuhan bisa saja jatuh ke dalam dosa. Namun, Allah tidak akan membiarkan kita jatuh terpuruk ke dalam dosa. Tuhan akan membawa kita kembali ke jalan-Nya. TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh (ke dalam dosa), tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya (Mzm. 37:23-24). Simon Petrus, sekalipun seorang rasul, bukan berarti tidak bisa jatuh ke dalam dosa. Saat Yesus akan disalibkan, Petrus menyangkal-Nya sebanyak tiga kali. Padahal ia pernah mengatakan, “Sekalipun aku harus mati bersama-sama dengan Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Setelah peristiwa itu, Petrus meninggalkan panggilannya dan kembali menjadi seorang penjala ikan.

Di tepi danau Tiberias, Yesus, yang bangkit dari kubur, berinisiatif menampakkan diri dan berbicara secara pribadi dengan Petrus. Yesus tidak menyalahkan Petrus, melainkan bertanya sebanyak tiga kali, “Simon, apakah engkau mengasihi-Ku?” Yesus mempertanyakan kasih Petrus kepada-Nya sebanyak tiga kali, sama persis jumlahnya dengan penyangkalan Petrus. Yesus sedang memulihkan hati Petrus dan membawanya kembali ke jalan Tuhan.

Saudaraku, Tuhan tidak akan pernah membiarkan anak-anak-Nya terpuruk jatuh ke dalam dosa. Tuhan memiliki banyak cara untuk membawa anak-Nya kembali ke jalan yang benar. Caranya bisa halus, tapi juga bisa keras. Terkadang mungkin menyakitkan dan menyedihkan, tapi selalu membawa kebaikan buat anak-anak-Nya.

Refleksi Diri:

  • Pernahkah Anda punya pengalaman seperti yang dialami Petrus?
  • Apa kebaikan Tuhan Yesus yang Anda rasakan saat dipimpin kembali oleh-Nya ke jalan yang benar?