Bagikan artikel ini :

Tanpa Halangan

Kisah Para Rasul 28:30-31

Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
- Kisah Para Rasul 28:31

Salah satu cara membungkam pemberitaan Injil adalah dengan memberikan kesulitan dan pembatasan akses kepada si pemberita. Inilah yang Rasul Paulus alami ketika beberapa kali dipenjarakan karena Injil. Kata “tanpa rintangan apa-apa” pada ayat emas dalam bahasa Yunani menggunakan kata keterangan yang berarti tanpa halangan. Pada saat itu Paulus berada di Roma sebagai tahanan rumah. Ia menerima banyak orang yang datang kepadanya dan tetap memberitakan Injil dengan berani dan terus terang, tanpa ada halangan apa-apa.

Dalam kedaulatan Allah, waktu Paulus dipenjara tidaklah menjadi sia-sia. Selama dipenjarakan, ia menulis surat kepada jemaat Efesus, Filipi, Kolose, dan Filemon. Paulus juga kemungkinan besar menulis surat terakhirnya, 2 Timotius, saat dipenjarakan untuk kedua kalinya dan menunggu waktu eksekusi (lih. 2 Tim. 4:6-8). Bukan hanya itu, selama dipenjara kita menyaksikan bagaimana Paulus sebagai seorang tahanan, dengan berani berdiri di hadapan para pembesar negeri, yaitu Feliks, Festus dan Agripa. Saat pengadilan dirinya naik banding sampai ke kaisar, orang paling bergengsi di dunia, Paulus dengan setia tetap mewartakan Kristus. Perhatikan, Injil tetap bersinar di tengah kegelapan kesulitan. Tidak ada yang bisa menghalanginya. Jika Tuhan mau seseorang mendengar Injil-Nya, orang itu akan mendengarnya.

Pemberitaan firman Allah atau Injil tidak dapat dihentikan meskipun ada banyak halangan. Injil menyebar luas dan terus bertunas dengan kekuatan Roh Kudus, meskipun ada banyak tantangan, penganiayaan, pemukulan, kematian, dan pemenjaraan. Seorang penafsir Alkitab berkata, “Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk menghentikan kemajuan dan kemenangan akhir Injil.” Sama seperti yang Paulus katakan, “Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.” (2Tim. 2:9).

Cerita kematian dan kebangkitan Kristus adalah berita yang tidak pernah bisa dibelenggu oleh apa pun juga. Kematian dan kebangkitan-Nya memberikan kita keberanian untuk memberitakan Injil, sekalipun banyak risiko. Hari ini, kita hidup dalam kebebasan. Karena itu, janganlah berhenti menyaksikan Injil. Tuhan Yesus akan terus membuka jalan untuk pemberitaan Injil, tidak ada yang bisa menghalangi rencana Tuhan.


Refleksi Diri:

  • Apa yang mau Anda lakukan untuk memberitakan Injil?
  • Apakah Anda bersedia mendoakan satu nama dari keluarga/kerabat yang belum percaya Tuhan Yesus?