Bagikan artikel ini :

Teladan Iman

Ibrani 13:7-9

Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
- Ibrani 13:7

Mereka yang telah menjadi orangtua menyadari benar bahwa anak-anak belajar lebih cepat dengan mengobservasi serta meniru tingkah laku orang dewasa, bukan dengan mendengarkan perintah atau nasihat mereka. Begitu pula dengan kehidupan orang Kristen. Pertumbuhan iman dan karakter orang Kristen sangat dipengaruhi oleh teladan iman di dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, penulis kitab Ibrani menasihatkan orang-orang Kristen untuk mengingat pemimpin-pemimpin mereka, yakni orang-orang yang telah mengabarkan Injil, mengajarkan kebenaran firman, serta membentuk jemaat gereja. Orang Kristen diundang untuk memerhatikan hidup dan mencontoh iman mereka.

Apa yang perlu diingat, diperhatikan, dan dicontoh dari para pemimpin rohani seperti ini? Kita perlu mengingat kesetiaan mereka dalam memberitakan Injil serta firman. Firman Tuhan yang mereka beritakan, berbuah dalam gaya hidup mereka. Bukan hanya pemikiran, tetapi sikap hidup mereka juga patut menjadi perhatian. Penulis kitab Ibrani meminta jemaat untuk mengobservasi dengan seksama serta merenungkan teladan para pemimpin tersebut.

Ayat emas di atas mengundang kita untuk mencontoh sesuatu yang baik. Kata “contohlah” pada ayat tersebut dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “emulate”. Kata “emulate” lebih daripada sekadar meng-copy. Secara definisi, “to emulate” berarti to match or surpass (a person or achievement), typically by imitation, ini bisa berarti meniru, menyamai, bahkan menandingi atau melebihi pencapaian mereka. Jika memungkinkan, saat mencontoh teladan kehidupan para pemimpin rohani kita, jadilah lebih daripada mereka yang telah mendahului memberikan teladan kepada kita. Ini dimungkinkan karena kita memiliki iman kepada Tuhan yang sama dengan mereka, yaitu iman kepada Kristus Yesus. Ingatlah bahwa Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini, dan sampai selama-lamanya (ay. 8).

Jadi, sangat mungkin bagi kita untuk mencontoh iman para pemimpin rohani, para penginjil atau pahlawan iman. Yesus yang kita sembah yang akan memampukan dan memberi hikmat serta kekuatan bagi kita untuk menyampaikan firman dan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya. Biarlah suatu hari nanti kita pun menjadi contoh bagi generasi-generasi selanjutnya.

Refleksi Diri:

  • Siapa pemimpin-pemimpin rohani yang kehidupan imannya bisa Anda teladani?
  • Apa hal-hal yang bisa Anda contoh dari kehidupan mereka? Apa yang telah Anda lakukan untuk meneladani kehidupan mereka kepada generasi selanjutnya?