Bagikan artikel ini :

Teladan Relasi (2)

Kolose 3:18-4:1

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
- Kolose 3:20-21

Dalam keseharian, kita pasti berelasi dengan orang lain. Kita bebas menentukan kepada siapa kita akan berelasi. Misalnya, kita ingin berbelanja, kita berelasi dengan pedagang. Kita pergi bekerja, kita berelasi dengan atasan/bawahan. Atau saat kita berencana untuk menikah, kita berelasi dengan calon pasangan, dan masih banyak contoh lainnya. Namun, ada satu relasi di dunia yang tidak dapat bebas kita pilih, yaitu relasi orangtua-anak.

Ketika dilahirkan, kita tidak dapat memilih siapa orangtua kita. Sebaliknya, orangtua kita juga tidak dapat memilih bagaimana diri kita. Relasi orangtua-anak adalah suatu relasi spesial yang Tuhan berikan bagi manusia. Karena itu, kita perlu membangun relasi ini sesuai dengan kebenaran firman.

Paulus menyampaikan pesan kepada jemaat Kolose bagaimana seharusnya relasi antara seorang anak dengan orangtuanya. Budaya yang umum berlaku saat itu adalah anak harus tunduk mengikuti perkataan orang tuanya. Bahkan anak dianggap mempunyai peran yang mirip dengan seorang budak, hanya mengikuti apa yang tuannya perintahkan. Namun, pada bagian ini Paulus mengajarkan untuk taat dan bukannya tunduk. Taat seperti Kristus, taat mengikuti kehendak Bapa. Sikap taat inilah yang seharusnya dilakukan oleh seorang anak terhadap orangtuanya.

Bagi orangtua, Paulus menekankan kepada para ayah agar tidak menyakiti hati anak mereka, baik melalui perbuatan maupun perkataan. Budaya saat itu para ayah dianggap paling berkuasa di dalam keluarga. Benar seorang ayah mempunyai kuasa atas seluruh keluarga, tetapi kuasa itu harus dibarengi dengan tindakan kasih. Para ayah seharusnya memperlakukan anak dengan penuh kasih, sebagaimana Kristus mengasihi umat.

Melalui ayat ini, kita diingatkan sebagai pengikut Kristus bagaimana seharusnya menjadi anak yang taat kepada orangtua. Walaupun orangtua kita tidaklah sempurna, tetapi menaati orangtua adalah hal yang diindahkan Tuhan. Sebaliknya, para orangtua seharusnya mendidik dan mengasihi anak dalam kasih Kristus. Tentu tidak mudah, tetapi mengasihi anak merupakan bagian dari mengajarkan kasih Kristus kepada anak.

Mari kita memberikan teladan relasi dalam keluarga, menjadi orangtua yang sungguh mengasihi anak-anak dengan kasih Kristus dan menjadi anak yang taat kepada orangtua. Kiranya Allah menolong setiap kita.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah menjadi teladan relasi yang benar sebagai orangtua ataupun sebagai anak?
  • Apa yang akan Anda lakukan untuk menjadi teladan relasi yang baik, sebagai orangtua ataupun sebagai anak?