Bagikan artikel ini :

Tenang Dekat Tuhan

Mazmur 62:1-6

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
- Mazmur 62:2-3

Hari ini rasa tenang menjadi barang langka untuk didapatkan. Dunia dipenuhi dengan krisis moral, ekonomi, dan keamanan akibat perang sehingga membuat kita semakin kehilangan rasa tenang dan damai di hati. Orang-orang kaya makin gelisah dan tidak tenang hidupnya karena memikirkan bagaimana cara menyimpan harta kekayaannya supaya tetap aman. Sebaliknya, orang-orang miskin juga khawatir, tidak tenang hidupnya karena memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Di tengah kondisi demikian, masih adakah ketenangan dan di mana kita bisa mendapatkan jiwa yang tenang?

Sebagai orang Kristen, kita harus tetap tenang karena mempunyai Tuhan Yesus yang setia, yang tidak pernah meninggalkan dan menjadi sandaran serta perlindungan kita. Ayat emas di atas adalah sebuah pernyataan iman Daud bahwa meskipun menghadapi banyak tantangan, ancaman dan serangan dari musuh-musuhnya, ia tetap tenang. Daud yakin Tuhan tidak pernah meninggalkannya dan pertolongan-Nya tidak pernah terlambat. Daud menganalogikan Tuhan seperti gunung batu dan kota benteng perlindungan yang membuatnya tetap tenang dan aman. Itulah sebabnya Daud berkata, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mzm. 46:2). Pengenalan dan persekutuan yang intens dengan Tuhan membuat Daud tidak hanya semakin percaya, melainkan juga semakin mengasihi Tuhan dan bersandar kepada-Nya sepanjang waktu.

Mungkin ada di antara kita saat ini merasa tidak tenang, takut, khawatir dan depresi yang disebabkan oleh berbagai tekanan hidup, tekanan keuangan, beban pekerjaan, masalah keluarga, sakit penyakit, dan lain sebagainya. Saat kita merasa depresi, jangan berputus asa dan kecewa. Kabar baiknya buat kita, Tuhan sangat mengerti dan sangat peduli dengan kita, anak-anak-Nya. Dialah sumber kekuatan, perlindungan dan pertolongan kita. Kata Yesus, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28). Ketika jiwa kita tidak tenang dan tertekan, datanglah kepada Tuhan Yesus sambil merenungkan kasih dan kebaikan-Nya, serta memercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya.


Refleksi Diri:

  • Apakah jiwa Anda sedang baik-baik saja ataukah justru merasa tidak tenang, kesepian dan tertekan? Apa yang Anda akan lakukan?
  • Apakah Anda sudah datang kepada Yesus dan memercayakan seluruh hidup Anda kepada-Nya?