Bagikan artikel ini :

Terbang Bagaikan Burung Rajawali

Yesaya 40:27-31

tetapi orang-orang menantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
- Yesaya 40:31

Burung rajawali merupakan burung yang memiliki karakter berbeda dari burung-burung lain. Di saat badai datang menerpa, burung-burung pada umumnya bersembunyi atau menghindar, tapi tidak dengan rajawali. Rajawali justru berani terbang menantang badai dan mencoba melayang naik ke atas dengan merentangkan kedua sayapnya.

Orang yang menantikan Tuhan diumpamakan Yesaya bagaikan burung rajawali. Ia berharap dengan sepenuh hati kepada Tuhan dan mendapatkan kekuatan baru yang berlipat ganda dari-Nya. Ia juga memercayakan hasil akhir kepada Tuhan karena tahu di dalam Dia adalah yang terbaik buat dirinya.

Ungkapan burung rajawali disampaikan Yesaya dalam nubuatannya kepada bangsa Israel. Umat Israel telah berdosa dan sebagai konsekuensinya, Allah menyerahkan bangsa ini kepada Babel. Di pembuangan Babel, mereka mengalami banyak kesukaran yang membuat mereka putus asa, tawar hati, tak bersemangat, letih lesu, dan meyakini Allah tak peduli lagi. Penilaian bangsa Israel bahwa Allah sudah tidak memperhatikan adalah salah. Yesaya mengajak mereka untuk menantikan Allah kembali sambil mengingatkan bahwa mereka adalah umat Allah. Yesaya menyapa mereka, “hai Yakub” dan “hai Israel” (ay. 27). Yakub adalah leluhur bangsa Israel yang namanya kemudian diubah Tuhan menjadi Israel. Perjanjian yang diikat Abraham, Ishak, dan Yakub dengan Allah telah menjadikan bangsa Israel sebagai umat Allah dan karenanya Allah pasti mengasihi dan memedulikan mereka.

Yesaya juga menuntun mereka untuk benar-benar mengenal Allah yang hebat dan perkasa. Yesaya rindu supaya umat menjadi seperti rajawali. Saat masalah datang, mereka tidak menghidarinya, melainkan menghadapinya dengan berserah kepada Tuhan. Teruslah berharap kepada Tuhan. Hati yang letih lesu takkan menyelesaikan masalah, justru membuat persoalan semakin runyam. Penyelesaian sebuah masalah tidak selalu memuaskan tetapi Tuhan akan senantiasa memberikan kekuatan ketika umat Tuhan bersedia menghadapinya.

Badai kehidupan dapat datang tanpa diprediksi. Gelombang masalah dapat menghancurkan seseorang dan membuatnya tawar hati. Ingatlah burung rajawali saat ia menerjang badai kehidupan. Mungkin saat menghadapi masalah, Anda memang mengalami penderitaan, tetapi menghindari masalah juga takkan menyelesaikannya. Hadapilah badai kehidupan dengan sikap menanti-nantikan Tuhan dan dengan penuh pengharapan. Kekuatan Tuhan akan memampukan Anda untuk melewatinya.

Refleksi diri:

  • Apa badai masalah yang sedang Anda hadapi hari ini? Bagaimana sikap Anda saat menghadapinya?
  • Apakah Anda telah memiliki sikap menantikan-nantikan Tuhan dan bersiap terbang seperti burung rajawali hari ini?