Bagikan artikel ini :

Terimalah Orang Aneh

Markus 9:38-41

Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.”
- Markus 9:38

Yohanes dan murid-murid lainnya khawatir dengan seseorang yang mampu mengusir setan dalam nama Yesus. Mereka berpikir, kamu bukan salah satu dari kami! Mereka lalu mulai memarahi, mengeluh, serta mencoba membungkamnya. Jangan pedulikan keajaiban! Tidak peduli fakta bahwa ada orang-orang yang dibebaskan dari kuasa roh jahat. Tidak peduli kemuliaan yang dibawa kepada nama Yesus. Yang dilihat hanyalah orang ini bukan salah satu dari mereka—jadi pasti musuh.

Kita juga bisa demikian. Mungkin ada gereja di ujung jalan dengan nama yang terdengar konyol dan selera musik yang buruk. Atau mungkin seseorang muncul ke gereja dengan rambut berwarna-warni, bertindik dan bertato. Atau mungkin justru sebaliknya, seseorang datang dengan berpakaian dan berperilaku begitu sempurna sehingga mengingatkan kita pada guru sekolah menengah yang membuat kita takut. Apa pun itu, karena mereka tidak sama dan begitu nampak berbeda, maka secara refleks kita menolak mereka.

Namun, Yesus mengingatkan bahwa orang itu bukanlah musuh, apalagi ia mampu membebaskan orang dari kuasa kegelapan karena menjunjung nama Yesus. Jika Anda membenci perbedaan, Anda sejatinya membenci seluruh manusia karena mereka diciptakan berbeda, tak ada yang sama, bahkan anak kembar sekalipun.

Kita semua memiliki sesuatu yang membuat kita dapat ditolak—tidak layak—bahkan tidak diinginkan, jika orang lain mengetahui kebenaran tentang kita. Namun, tidak dengan Tuhan. Dia melihat kita dengan benar, dalam semua kesalahan dan dosa, serta keanehan kita, Dia tetap memanggil kita untuk menjadi milik-Nya. Allah mengutus Anak-Nya Yesus untuk hidup, mati dan bangkit kembali agar kita dapat menjadi umat-Nya. Pintu kerajaan Allah terbuka bagi kita, bagi orang-orang aneh, bahkan bagi mereka yang tidak cocok dengan kita. Yesus telah menjadikan kita milik Allah, tidak peduli betapa anehnya kita.

Jika kita refleks menolak orang yang begitu berbeda cara pandang dan gayanya, apakah kita tidak berpikir bahwa mungkin orang lain memandang kita juga aneh? Asalkan menyembah Yesus dan tidak melanggar firman Tuhan, mari belajar menerima mereka yang berbeda. Ingatlah nasihat berikut: hidup akan membawamu bertemu dengan beragam perbedaan maka nikmatilah dengan hati yang lapang.

Salam menerima orang aneh.

Refleksi diri:

  • Siapa orang-orang Kristen aneh yang Anda anggap berbeda dan bukan bagian dari umat Allah?
  • Bagaimana Anda akan belajar menerima mereka seperti Yesus juga menerima mereka?