Tiada Yang Mustahil Bagi Allah
1 Raja-raja 17:1-6
Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu!
—Yeremia 32:17
Burung gagak bukanlah burung yang disukai orang Yahudi. Ia adalah burung najis (Im. 11:13-15) yang tidak boleh dikonsumsi. Gagak adalah pemakan daging. Tradisi Yahudi mengatakan penyebab burung gagak yang dilepaskan Nuh tidak kembali kepadanya karena gagak memakan bangkai orang yang tenggelam dalam air bah. Selain itu, gagak adalah burung yang egois. Ia tidak akan memberikan makanannya kepada yang lain. Citranya yang negatif tak hanya sampai di situ. Ada takhayul bahwa jika mendengar suara gagak, Anda akan ditimpa nasib sial.
Namun dalam kisah Elia, Allah justru memelihara hidupnya melalui perantaraan burung-burung gagak yang membawakannya roti dan daging setiap hari. Bagaimana mungkin itu terjadi? Pelajaran yang bisa kita dapat dari kisah ini adalah Allah dapat melakukan perkara yang mustahil menurut manusia. Bagi Allah, membuat mukjizat merupakan hal sederhana. Jika Tuhan menghendaki, apa pun bisa diperbuat-Nya. Dia sanggup mengubah “hati” burung yang egois menjadi penuh kemurahan.
Orang Kristen kadangkala membatasi kuasa dan cara kerja Allah. “Ah, ia tidak mungkin sembuh. Sakitnya sudah terlalu berat. Tinggal tunggu waktu. Semua dokter sudah angkat tangan.” Contoh lain, “Sudah jangan berharap. Sudah tak ada jalan keluar. Terima nasib saja.” Kita berani membuat vonis yang menjadi wewenang Allah. Kita “lupa” bahwa Allah Mahakuasa. Perkataan-perkataan tersebut terucap karena kita tidak sepenuhnya percaya pada kuasa Allah yang tidak terbatas. Kita pandai menghitung kemungkinan-kemungkinan. Padahal, jika Allah berkehendak, apa yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, dapat terjadi. Tidak ada yang mustahil bagi Allah!
Saudaraku, di saat Anda mengalami situasi yang sepertinya mustahil untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan, tetap berusaha dan berseru kepada Tuhan Yesus. Bagian kita adalah berserah dan beriman. Berserah artinya membiarkan Allah menetapkan yang terbaik bagi hidup kita. Beriman artinya yakin Allah sanggup melakukan apa yang terbaik bagi kita. Ingat! Tiada yang mustahil buat Tuhan untuk diwujudkan-Nya
Refleksi Diri:
- Apa situasi yang membuat Anda meragukan kuasa Tuhan untuk menyelesaikan masalah? Mengapa Anda ragu?
- Bagaimana sekarang cara Anda meyakini akan kekuasaan Tuhan untuk melakukan mukjizat?