Bagikan artikel ini :

Tidak Ada Yang Tidak Berdosa

Yohanes 8:2-11

“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
- Yohanes 8:7b

Yesus Kristus mengucapkan perkataan ini kepada para ahli Taurat dan orang Farisi yang membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah dan menyatakan
bahwa ia telah tertangkap basah sedang berbuat zinah. Tujuan mereka adalah untuk menjatuhkan Yesus. Mereka mengutip hukum Taurat Musa yang memerintahkan untuk melempari perempuan yang berbuat zinah. Mereka tidak menyebutkan bagaimana dengan laki-laki yang berbuat zinah.

Memang, manusia yang berdosa cenderung selalu ingin menghancurkan orang lain yang dianggap berdosa menurut versi dirinya. Dalam sejarah manusia, jutaan orang dibunuh oleh para penguasa yang menganggap orang-orang tersebut bersalah karena tidak sependapat dengan diri mereka. Atau di masa kini, orang sering menurunkan patung para tokoh yang dianggap berjasa di masa lalu tapi dianggap penuh dosa pada saat ini. Dunia seakan-akan berwarna hitam atau putih saja.

Seorang penulis Rusia pemenang Nobel, Aleksandr Solzhenitsyn, berkata, “Jika saja masalahnya sesederhana itu: orang-orang jahat yang telah melakukan perbuatan jahat dipisahkan dan dihancurkan. Masalahnya, garis pembatas antara yang jahat dan yang baik itu ada di hati setiap manusia.”

Tidak ada manusia yang tidak berdosa. Ketika para ahli Taurat dan orang Farisi mendengarkan jawaban Yesus, mereka menyadari kebenaran tersebut dan akhirnya satu per satu meninggalkan Yesus dan perempuan itu. Bersyukur, Yesus tahu bahwa setiap orang, tak terkecuali, sudah berdosa sehingga Dia menunjukkan kasih-Nya dengan mati bagi kita ketika kita masih berdosa (Rm. 5:10). Dia mengampuni segala jenis pendosa, mereka yang berdosa secara seksual, tamak, rasis, maupun yang menganggap dirinya sebagai yang paling benar.

Kita sepatutnya bersyukur, Yesus tidak cuma mengampuni, Dia juga menyatukan kita dengan diri-Nya dan mengerjakan hal-hal baik di dalam diri kita. Hanya Allah Tritunggal melalui karya Yesus Kristus di kayu salib yang dapat melakukan rekonsiliasi dan transformasi semacam itu. Mari panjatkan pujian atas anugerah pengampunan yang telah Dia limpahkan dan jangan berbuat dosa lagi!

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sedang merasa begitu marah dengan dosa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar Anda? Mintalah kasih karunia-Nya untuk bisa melihat mereka melalui mata kasih-Nya.
  • Sudahkah Anda meminta kekuatan untuk bisa mengampuni mereka seperti Tuhan telah mengampuni Anda?