Bagikan artikel ini :

Tidak Kenal Kadaluarsa

Ratapan 3:21-26

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
- mRatapan 3:22-23

Banyak negara menyatakan status pandemi Covid-19 sudah berlalu. Prokes sudah tidak lagi dijalankan. Vaksinasi pun sudah berhenti. Dunia mulai bernapas lega. Akan tetapi, ancaman krisis baru sudah menunggu, seperti kata pepatah, “Lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya.” Krisis ekonomi diperkirakan akan melanda dunia. Yeremia juga hidup pada zaman krisis. Kerajaan Israel runtuh, kota Yerusalem dan bait Allah tinggal reruntuhan. Penduduknya dibuang ke Babel. Jika membaca Ratapan 3 dari awal, maka Anda akan menemukan curahan hati Yeremia tentang kesusahan yang dialaminya. Akan tetapi, nada ratapan itu berganti menjadi nada harapan.

Apa alasan Yeremia berharap kepada Tuhan? Karena besar kesetiaan-Nya (atau kasih-Nya). Situasi dunia berubah tetapi kasih Tuhan tidak pernah berubah. Sekali Tuhan mengasihi, Dia terus mengasihi selama-lamanya. Ayat emas di atas menyampaikan kasih Tuhan secara gamblang, yaitu diungkapkan dengan kata “rahmat”. Rahmat dalam Alkitab berarti menahan diri dari penghukuman. Kata ini juga diterjemahkan “belas kasihan”. Ya, Allah memberikan rahmat, sekaligus belas kasihan kepada anak-anak-Nya. Tak peduli bagaimana keadaan atau kondisi kita, Dia tetap mengasihi kita. Ketika kita jatuh atau gagal, Tuhan mengangkat kita untuk tegak kembali. Rahmat Tuhan diberikan bukan sesekali, tetapi setiap pagi dan selalu baru. Rahmat Tuhan berlaku selama-lamanya. Tidak berubah, tidak ada masa kadaluarsa. Yang jadi pertanyaan, apakah kita juga berkomitmen mengasihi Dia selama-lama-Nya?

Kita memasuki tahun baru. Bagi sebagian orang, tahun baru dan tahun lama sama saja. Hanya pergantian kalender. Selebihnya sama. Sebagian lagi pesimis, bahwa tahun baru akan lebih menakutkan daripada tahun lama. Anda mungkin akan terdampak oleh krisis ekonomi tahun ini. Tuhan tidak pernah berjanji membebaskan orang beriman dari masalah kehidupan. Yang dijanjikan Tuhan adalah kasih setia-Nya, rahmat-Nya yang tidak berubah, tidak kadaluarsa. Goncangan kehidupan tidak akan dapat menggeser kasih-Nya atas kita. Setiap pagi Anda bangun, ingatlah betapa besar dan baru kasih setia Tuhan Yesus kepada kita.

Refleksi Diri:

  • Apa pengharapan Anda bersama Tuhan di awal tahun baru ini?
  • Bagaimana kebenaran kasih Tuhan senantiasa ada dan tidak pernah berubah dapat meyakinkan Anda untuk menjalani tahun yang baru?