Bagikan artikel ini :

Tidur Yang Berbahaya

Yunus 1:4-6

Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah daria ntara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”

- Efesus 5:14

Sebuah kutipan berbunyi demikian: uang dapat membeli kasur tapi bukan kenyamanan tidur. Ya, memang dapat tidur dengan nyenyak itu merupakan suatu anugerah. Namun, terlalu banyak tidur juga tidak baik. Contohnya, kalau kita tertidur ketika sedang bekerja atau belajar di sekolah, apa yang akan terjadi? Anda bisa menjawabnya sendiri. Itu bicara mengenai tertidur secara fisik, tetapi yang lebih perlu diperhatikan adalah banyak dari kita juga mengalami “tertidur secara rohani”.

Yunus mengalami “tertidur secara rohani” dalam ayat yang kita baca. Ia memang tertidur secara fisik di bagian bawah kapal, tetapi rohaninya pun juga tertidur. Apa yang membuat ia begitu terlelap sehingga tidak peduli jika dirinya dan para awak kapal terancam?

Pemberontakannya kepada Tuhan yang membuatnya demikian. Yunus lebih mengutamakan pilihan pribadinya dibandingkan panggilan Tuhan. Pilihan tersebut juga membuat ia lebih mementingkan tidurnya daripada ikut berjuang menyelamatkan kapal beserta para awaknya (ay. 5).

Tuhan tidak tinggal diam. Dia memakai nakhoda kapal untuk membangunkan nabi-Nya. Adegan nakhoda kapal membangunkan Yunus sebenarnya adalah adegan yang begitu memalukan. Nabi Tuhan yang seharusnya menyatakan kasih-Nya ditegur oleh seorang penyembah berhala. Ini menunjukkan ia lebih peduli pada hidup orang-orang di kapalnya. Teguran nakhoda tersebut juga bukan kebetulan menyerukan kembali panggilan Tuhan bagi Yunus, “Bangunlah, …” (bdk. Yun. 1:2 dan 6). Tertidur secara rohani merupakan hal yang sangat serius.

Tertidur secara rohani juga rentan dialami setiap orang Kristen. Penyebabnya bisa dari dosa yang susah ditinggalkan atau ibadah pribadi maupun komunal yang terhambat atau juga segala kenikmatan yang dijumpai di dalam hidup. Banyak hal dapat menyebabkan tidur secara rohani, tetapi akibatnya sama, semakin kita menjauh dari Tuhan, semakin kita mengarah pada kehancuran.

Puji syukur kepada Tuhan, karena Yesus Kristus yang kita sembah begitu mengasihi kita sehingga tidak membiarkan kita terlelap dalam tidur rohani yang fatal. Dia datang ke dunia untuk memberitakan kepada manusia yang terlena oleh dosa bahwa di dalam anugerah-Nya kita bisa bangun dari tidur dan bangkit untuk menang atas dosa.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana ibadah Anda secara pribadi kepada Tuhan selama ini? Apakah ada kegairahan ketika beribadah baik secara pribadi atau komunal?
  • Apa dosa atau perbuatan jahat yang selama ini susah untuk ditinggalkan?