Bagikan artikel ini :

Tuhan naungan hidupku

Mazmur 121

TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu, di sebelah tangan kananmu.
- Mazmur 121:5

Selama perjalanan menuju bait Allah, terik sinar matahari dan suhu dingin di malam hari merupakan faktor eksternal (luar) yang mau tidak mau, suka tidak suka, harus dihadapi oleh para peziarah. Di dalam pemeliharaan Tuhan pemazmur mengakui, “Tuhanlah naunganmu.” Tuhanlah naungan bangsa Israel. Naungan yang menyediakan tempat teduh di bawah bayangan. Saat orang Israel menjelajah padang gurun, tiang awan yang berjalan di depan menaungi mereka sehingga mereka dapat berjalan di bawah teduhnya bayangan awan. Sengatan matahari tidak langsung menerjang mereka. Tuhan menjaga para peziarah dari iklim ekstrem padang gurun agar mereka dapat terus melangkahkan kaki menuju bait Allah. Kata “matahari” dan “bulan” di Mazmur ini dapat diartikan sebagai simbol bahaya atau ancaman yang datang dari luar. Sementara kata “Tuhanlah naunganmu” melukiskan perlindungan Tuhan terhadap bahaya atau ancaman dari luar tersebut. Dia adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Di dalam perlindungan Tuhan, umat niscaya aman karena tidak ada kuasa yang melebihi kuasa Allah.

Hal yang sama dihadapi orang percaya di masa sekarang. Mereka tidak bisa menghindarkan diri dari kesulitan dan penderitaan hidup. Kesulitan dan penderitaan dapat dialami karena Tuhan mengizinkan itu terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anak-Nya. Seperti Ayub yang mengalami berbagai penderitaan bukan karena ia berdosa, tetapi karena Tuhan yang mengizinkan iblis mencobai Ayub. Namun melalui penderitaan, Ayub dipimpin Tuhan untuk semakin mengenal Tuhan (lih. Ayub 42:1-6).

Saudaraku, di dalam perjalanan ziarah rohani ini, ada banyak hal yang akan terjadi menimpa Anda. Anda tidak tahu apa yang akan terjadi esok, tapi Anda tahu siapa yang menguasai hari depan. Dialah Yesus Kristus, Allah penjaga, Tuhan naungan, yang ada di sebelah tangan kanan Anda. Yesus selalu menggandeng dan mengantarkan Anda. Dia senantiasa menyertai. Jangan gentar menghadapi hari esok karena segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan anak-anak-Nya tidak ada yang tanpa seizin-Nya. Bila Tuhan Yesus mengizinkan, Dia sebenarnya sedang mendidik atau membentuk Anda menjadi semakin serupa dengan-Nya.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah terhindar dari persoalan besar atau kecelakaan? Apa yang Anda rasakan?
  • Jika Anda pernah mengalami kesulitan hidup, coba renungkan pembentukan apa yang Tuhan sedang dikerjakan?