Bagikan artikel ini :

Tuhan Pelihara Petty

Matius 6:25-34

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
- Matius 6:26

Istri saya memberinya nama Petty. Ia hanya seekor kucing betina berwarna hitam abu-abu. Seingat saya sudah sekitar dua tahun ia berkeliaran di teras rumah kami. Tak jelas asal-usulnya. Meskipun tidak dirawat, ia bersih. Bulunya bagus. Perutnya agak besar, entah karena gemuk, cacingan atau sakit. Setiap pagi, ketika kami membuka pintu garasi, ia mengeong. Suaranya memelas. Karena kasihan, istri saya membelikan makanan kucing dan menyediakan minum. Petty sering tidur-tiduran di teras rumah atau dalam garasi. Pernah suatu waktu makanan kucing habis. Ia tidak mendapat jatah makan untuk waktu lama. Tetapi ia tetap datang setiap pagi dan kadang sore. Sekian hari tidak diberi makan, ia tetap hidup. Tidak kelihatan bertambah kurus. Saya bertanya-tanya dalam hati, ia dapat makan di mana ya? Di perumahan kami tidak ada sampah berserakan.

Petty menjadi bahan refleksi buat saya tentang pemeliharaan Tuhan. Bahwa kucing liar saja Tuhan pelihara, masakan kita umat tebusan-Nya ditelantarkan? (bdk. Mat 6:26). Tuhan Yesus mengingatkan orang-orang yang khawatir, termasuk saya, “Kok kamu meragukan kebaikan-Ku?” Petty mengajari saya tentang percaya dan berserah kepada Tuhan. Tak perlu cemas tentang hidup ini. Tuhan tidak akan membiarkan kita mati kelaparan. Yesus mencukupkan kebutuhan kita hari lepas hari. Ia memberikan seperti yang kita mohonkan, “Berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Secukupnya. Tak berkekurangan. Oleh karena itu, saya harus mensyukuri berkat Tuhan apa pun dan seberapa pun yang disediakan-Nya.

Petty cukup puas dengan makanan kucing yang itu-itu saja. Ia lahap memakannya. Ia puas dengan air putih yang disediakan. Tak pernah ia minta susu. Dari Petty kita belajar untuk merasa puas atas kecukupan yang Tuhan telah berikan. Jangan jadi anak Tuhan yang ngelunjak (dikasih A kepingin A plus). Syukuri apa yang sudah Dia berikan.

Ah, alangkah damainya hati jika kita percaya kebaikan dan pemeliharaan Tuhan. Betapa nyenyaknya tidur kita jika kita percaya bahwa Yesus memelihara hidup kita.

Refleksi diri:

  • Adakah sikap ragu dan khawatir atas pemelihaan Tuhan di dalam hidup Anda? Ayo belajar percaya pada pemeliharaan Tuhan Yesus.
  • Sebutkan berkat-berkat pemeliharaan yang Anda dapatkan seminggu ini. Sudahkah Anda mengucap syukur atasnya?