Bagikan artikel ini :

Tuhan Tidak Lupa

Yesaya 49:14-21

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
- Yesaya 49:15

Ayat di atas adalah ungkapan kasih Allah yang sangat kuat, bahkan mungkin yang paling kuat, dalam Perjanjian Lama. Seorang ibu bisa lalai memperlihatkan keibaan hati kepada bayinya yang tak berdaya, tetapi Tuhan tidak akan pernah lalai atau lupa memperlihatkan keibaan hati kepada umat-Nya.

Mengapa seorang ibu menyusui dan mengurus segala kebutuhan bayinya? Apakah hanya agar si bayi berhenti menangis? Tidak. Seorang ibu secara alami menyayangi anak dari kandungannya. Kata kerja Ibrani dari “menyayangi” bisa diterjemahkan sebagai “mengasihani” atau “memperlihatkan belas kasihan” atau bisa berarti keibaan hati yang lembut terhadap yang lemah atau tak berdaya.

Namun, sungguh menyedihkan, tidak semua ibu memiliki kasih yang sehat. Kadang kita mendengar tentang ibu-ibu yang menelantarkan, menganiaya atau membuang bayi mereka yang baru lahir. Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan lebih sayang kepada kita daripada seorang ibu yang sayang kepada anaknya. Bahkan jika ibu bisa kurang peduli terhadap anak, Tuhan selalu peduli terhadap kita.

Tuhan tahu kita tak terhindarkan dari lima penyakit kronis yang menghampiri setiap insan. Dia selalu hadir menemani kita mengatasi lima penyakit (masalah) manusia yang melanda di mana-mana. (1) Masalah kesepian. Tuhan Yesus tidak ingin membiarkan Anda merasa kesepian karena kesepian adalah neraka dalam hidup. (2) Masalah keputusasaan. Yesus tidak ingin Anda jatuh dalam keputusasaan karena keputusasaan dapat menguras energi yang membuat hidup terlalu berat untuk dijalani. (3) Masalah hidup yang tidak menentu. Yesus tidak ingin Anda tidak menentu dalam hidup yang membuat Anda lelah karena merasa semua yang dijalani sia-sia (4) Masalah kehampaan. Yesus tidak ingin membiarkan Anda dalam kehampaan karena kehampaan membuat kosong jiwa. (5) Masalah ketakutan. Yesus juga ingin menemani Anda melewati segala kekhawatiran dan ketakutan akan masa depan.

Saudaraku, apakah Anda merasa seseorang telah melupakan Anda? Atau beban hidup Anda begitu menekan sehingga lupa akan janji yang manis itu? Ayo baca ayat di atas sekali lagi, resapi dan rasakan Tuhan Yesus sedang berbicara kepada Anda.

Salam menolak lupa.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah dilanda penyakit/masalah kronis manusia?
  • Melalui renungan ini, bagaimana Anda diyakinkan bahwa Tuhan Yesus tidak pernah melupakan Anda?