Bagikan artikel ini :

Tujuh Dosa Maut: Kesombongan

1 Samuel 13:5-14

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. Amsal 16:18

Sombong adalah akar segala dosa. Karena sombong, maka Adam ingin menjadi seperti Allah dan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Pada hakikatnya sombong adalah kepercayaan diri yang berlebihan sehingga tidak lagi mengakui bahwa dari Tuhan-lah segala berkat atau kekuatan. Alkitab memberikan banyak contoh kisah kesombongan yang berakhir pada kehancuran.

Salah satu kisahnya, terdapat di dalam perikop yang kita baca. Raja Saul ada dalam posisi terjepit di tengah pertempuran menghadapi orang Filistin. Ia sangat menantikan Nabi Samuel yang diharapkan dapat mengobarkan semangat juang pasukannya sekaligus memberikan korban persembahan kepada Tuhan. Korban persembahan itu penting sebagai tanda meminta penyertaan Tuhan. Namun, Samuel terlambat hadir. Rakyat mulai meninggalkan Saul. Dalam keadaan itu, dengan percaya diri Saul memerankan diri sebagai imam, mempersembahkan korban kepada Tuhan. Hal itu terlarang baginya. Kesombongan inilah menjadi titik awal kehancuran Saul.

Kesombongan adalah dosa yang umum dan melanda semua jenis orang. Kaya, miskin, berpendidikan, kurang pendidikan, tua, muda, lelaki, perempuan. Seringkali orang sombong tidak menyadari dirinya sombong tetapi orang lain bisa melihat kesombongannya dengan mudah. Ciri-cirinya di antaranya adalah ia senang berbicara tentang kelebihan dirinya sendiri atau kalangan dekatnya. Coba perhatikan orang yang mengatakan, “Saya bukan mau membanggakan diri, tapi...” Ia juga cenderung tidak bisa melihat atau menghargai potensi orang lain. Ia merasa tersaingi ketika melihat orang lain memiliki keunggulan. Ia akan mengkritik dan mencela. Namun di sisi lain, ia tidak mau menerima kritikan dan mudah tersinggung. Dalam melakukan sesuatu, ia tidak bisa memercayai orang lain karena mengganggap orang lain tidak bisa sebagus dirinya.

Meskipun termasuk dosa umum, sedikit sekali orang yang menyadari apalagi mengakui dirinya sombong. Bahkan ketika seseorang ditegur bahwa dirinya sudah menyombongkan diri, ia tidak akan terima. Ia cenderung menolak teguran itu dan balik menyerang. Pada titik itulah kita tahu siapa sebenarnya dirinya. Hendaklah Anda menjauhi sikap terlalu membanggakan diri. Sadarlah bahwa semua kelebihan Anda berasal dari Allah semata.

KESOMBONGAN SELALU MEMBERI PENEKANAN BERLEBIHAN TERHADAP DIRI SENDIRI.