Bagikan artikel ini :

Tujuh nilai sorgawi: pengharapan

Roma 5:1-7

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.
Ibrani 6:19

Menjalani pengobatan kanker selama berbulan-bulan bisa membuat emosi seseorang naik-turun. Saya juga kadang-kadang mengalaminya. Namun setiap kali saya merasa down, saya selalu ingat satu hal: pengharapan. Pengharapanlah yang membuat saya tetap kuat. Seperti dikatakan Rasul Paulus dalam Roma 5:5, "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." Karena pengharapanlah saya tidak pernah kecewa kepada Allah atau manusia.

Apa itu pengharapan? Kamus Oxford mendefinisikannya sebagai perasaan menginginkan sesuatu yang khusus terjadi. Bagi orang Kristen, pengharapan adalah pandangan bahwa sesuatu yang positif atau baik akan terjadi bagi orang yang percaya. Meskipun realita yang dihadapi pada saat itu buruk, ia tidak menyangkal atau lari daripadanya. Ia tidak menyerah dan pasrah begitu saja. Ia teguh menghadapinya dengan tetap bersandar kepada Allah. Artinya pengharapan hanya bisa dikerjakan Allah. Ibrani 6:19 mengumpamakan pengharapan seperti sauh atau jangkar. Jangkar adalah alat penting bagi sebuah kapal. Ketika jangkar dijatuhkan, kapal akan diam pada posisinya. Betapa pun kuat arus laut, kapal tidak akan terhanyut. Demikian pula bagi orang percaya, pengharapan itu teguh dan kokoh. Ia tidak akan hanyut oleh arus dunia dengan segala kesusahannya.

Ketika keadaan buruk menerpa, satu-satunya yang memampukan seorang percaya bisa bertahan adalah pengharapan. Pengharapan bukan kepada sesuatu yang fana di dunia. Meskipun saya diobati di salah satu rumah sakit terbaik di Asia Tenggara, tetapi saya tidak menyandarkan pengharapan saya kepada dokter, obat-obatan atau radioterapi. Semuanya memiliki keterbatasan. Pengharapan saya adalah kepada Allah, Tuhan Yesus Kristus. Dia Allah yang Mahakuasa. Dia yang mengasihi saya. Dia mengerti penderitaan saya. Dia sanggup mengangkat sakit-penyakit saya.

Saudaraku, apakah yang menjadi tempat bersandar pengharapan Anda? Kepada siapakah Anda menggantungkannya? Sebesar apa pun badai kehidupan yang sedang Anda hadapi, tetaplah berpegang pada batu karang yang teguh, yaitu Yesus Kristus, sumber pengharapan yang kekal.

TUHAN YESUS ADALAH PENGHARAPAN YANG TEGUH.