Bagikan artikel ini :

Tujuh Perkataan Salib (5)

Yohanes 19:28-30

"Aku haus!" Yohanes 19:28

Perkataan kelima Yesus tidak kalah menyayat hati seperti perkataan keempat. Ucapan ini menunjukkan kesengsaraan Yesus dari sisi kemanusiaan-Nya. Yesus adalah seratus persen Allah, tetapi Dia juga seratus persen manusia. Semua manusia membutuhkan air untuk minum. Rasa haus bukanlah suatu yang dibuat-buat, tetapi suatu kebutuhan fisik nyata yang dirasakan Yesus. Ditambah lagi dengan luka-luka cambuk, khususnya paku yang menancap di tubuhnya telah mengalirkan darah dan cairan tubuh keluar dari dalam tubuh-Nya. Saat itu, Yesus sungguh merasakan kehausan yang hebat sehingga Dia mengatakan, “Aku haus!”

Yesus adalah Allah yang berinkarnasi di dalam diri tubuh manusia. Ketika Dia berada di dunia, Yesus sangat memahami bagaimana rasanya menjadi manusia. Apa yang dialami manusia biasa, dialami juga oleh Yesus. Ada banyak contoh sifat kemanusiaan Yesus yang dicatat di Alkitab. Yesus Kristus bisa mengalami keletihan akibat perjalanan jauh (Yoh. 4:5). Dia bisa merasakan lapar (Mat. 21:18). Dia juga perlu tidur selepas melakukan pelayananNya (Mat. 8:24). Yesus sangat paham tentang diri manusia.

Kisah bagaimana Yesus memberi makan lima ribu orang laki-laki (belum termasuk wanita dan anak-anak) yang berbondong-bondong mengikuti Yesus, juga merupakan bukti pemahaman-Nya terhadap manusia. Yesus melihat kebutuhan untuk memenuhi rasa lapar orang banyak itu. Lalu Dia melakukan mukjizat mengubah lima roti jelai dan dua ekor ikan untuk memberi makan mereka. Dia tahu apa yang dibutuhkan orang banyak itu. Yesus melakukan mukjizat tepat pada waktunya sehingga orang banyak itu dapat makan kenyang. Yesus yang saat ini berada di Sorga, sangat mengerti apa yang dirasakan umat-Nya di dunia.

Melalui perenungan ini, kita diingatkan bahwa Yesus adalah Mesias yang mengerti kebutuhan manusia karena Dia pernah menjadi manusia. Dia paham betul apa yang digumulkan manusia. Yesus datang untuk menjadi sumber pengharapan dan jawaban segala pergumulan kita. Dan bukan hanya paham, Dia juga berkuasa melakukan segala perkara demi kemuliaan Tuhan dan kebaikan umat-Nya. Syukuri dan sembahlah Dia dengan sepenuh hati.

YESUS PAHAM PERGUMULAN ANDA KARENA DIA PERNAH MENGALAMINYA PULA.