Bagikan artikel ini :

Tujuh Perkataan Salib (7)

Lukas 23:44-49

"Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Lukas 23:46

Sekitar pukul tiga sore, di tengah-tengah langit yang gelap, Yesus menyerukan kalimat terakhir di atas kayu salib. Kalimat yang diucapkan Yesus amatlah agung, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Di sini Yesus mengutip Mazmur 31:6, “Ke dalam tangan-Mu-lah Kuserahkan nyawaku;” Yesus sengaja memakai kata-kata Daud dengan maksud hendak menegaskan bahwa diri-Nya datang untuk menggenapi firman Allah. Perkataan ini juga menyatakan bahwa Dia adalah Mesias bagi umat manusia.

Dalam ucapan Yesus yang terakhir ini, menarik untuk diperhatikan bahwa Yesus menyebut nama “Bapa”. Ungkapan nama ini menunjukkan relasi yang sangat erat antara diri-Nya dengan Bapa di Sorga. Apabila Pemazmur menyerahkan nyawanya kepada Allah dalam konteks kehidupan, maka Yesus mengatakannya dalam konteks kematian. Ucapan ini bersumber dari keyakinan-Nya bahwa melalui kematian, sekalipun Dia akan terlebih dahulu turun ke dalam kerajaan maut, diri-Nya tetap akan datang kepada Bapa.

Ucapan ini mirip dengan yang dikatakan oleh Stefanus menjelang akhir hidupnya. Stefanus mati dirajam oleh orang-orang Yahudi bukan karena ia melakukan dosa, tetapi karena imannya kepada Kristus Yesus. Ia meyakini Yesus, orang yang disalibkan oleh orang-orang Yahudi adalah Mesias yang mati, dikuburkan, dan bangkit pada hari yang ketiga. Di tengah-tengah lemparan batu yang menghantam dirinya, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” (Kis. 7:59). Nama Tuhan Yesus yang telah naik ke sorga disebutkan dalam doanya, menunjukkan suatu keyakinan dari Stefanus bahwa kematian akan menjadi jalan masuk baginya untuk dapat datang kepada Bapa melalui perantara Yesus. Sekalipun Stefanus mati dengan mengenaskan, tetapi ada kehidupan yang penuh sukacita di balik kematiannya karena ia akan pergi ke tempat di mana Yesus berada.

Yesus mengalami kematian, begitu pula Stefanus. Ibrani 9:27 menyatakan bahwa manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi. Semua manusia akan mengalami kematian fisik tapi bersyukur bagi orang yang percaya kepada Yesus, kematian bukanlah momok yang menakutkan. Kematian justru menjadi jalan masuk bertemu dengan Bapa di Sorga. Soli Deo Gloria.

KEMATIAN ADALAH PINTU BAGI ORANG PERCAYA MENUJU KEMULIAAN BAKA.