Bagikan artikel ini :

Universitas Padang Belantara

Keluaran 15:22-27

Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
- Keluaran 15:25b

Seorang pengkhotbah memberi judul khotbah untuk Keluaran 15:22-27, The Wilderness University (Universitas Padang Belantara). Tuhan sudah menyelamatkan orang Israel dari Mesir, tetapi Dia mau membentuk mereka. Orang Israel perlu banyak belajar mengikut Tuhan, sekolah mereka adalah di padang belantara, melalui serangkaian pengalaman rohani dan pengajaran dari Tuhan. Pada ayat 25 dikatakan, “Tuhan mencoba (menguji) mereka”, sebuah ujian pertama buat orang Israel setelah keluar dari Mesir. Mereka memerlukan air, tetapi yang ditemui malah air pahit. Respons mereka langsung bersungut-sungut. Tentu saja respons yang salah, mereka harus belajar.

Apa mata kuliah yang dipelajari? Mengingat untuk percaya. Belajar tidak melupakan karya penyelamatan Tuhan. Tenggang waktu dari karya spektakuler penyelamatan Tuhan melewati laut yang terbelah, sampai ujian pengalaman ini hanya tiga hari saja. Masih hangat-hangatnya mereka mengalami karya keselamatan dari Tuhan, setelah 400 tahun turun temurun menjadi budak, mereka mengalami kebebasan. Jika orang Israel mengingat karya
keselamatan Tuhan, bagaimana kasih-Nya, mereka akan berespons terhadap masalah dengan tidak bersungut-sungut.

Saat bersungut-sungut, orang Israel sedang menaruh curiga, tidak percaya kepada Tuhan. Orang Israel tampaknya tidak mengenal dengan baik siapa Tuhan yang menyelamatkan mereka. Sepuluh tulah telah mereka saksikan, laut terbelah sudah dilihat, bahkan sampai mereka berjalan di tengah-tengahnya. Tuhan juga memelihara janji-Nya kepada Abraham dan orang-orang Israel pada saat itu. Tuhan berdaulat dalam hidup umat-Nya, Dia selalu punya rencana yang terbaik.

Perjalanan hidup kita di dunia ibarat universitas padang belantara yang selalu menemui ujian demi ujian. Pengenalan kita akan Tuhan tidak pernah berhenti seumur hidup. Pengenalan akan Tuhan yang benar akan membawa kita selalu percaya bahwa Dia satu-satunya tempat yang tepat bagi kita menaruh harapan dan bersandar kepada-Nya. Saat hidup begitu berat, pandanglah salib Kristus. Karya Yesus di kayu salib menjamin bahwa dalam kesulitan apa pun yang kita hadapi, Dia sudah menyelamatkan dan akan tetap menyertai. Baca kembali ayat 26, tetaplah setia, selalu ingat akan karya-karya-Nya dalam hidup kita, serta ingat selalu apakah tindakan kita sesuai dengan firman-Nya dan berkenan kepada-Nya.

Refleksi Diri:

  • Mengapa ketika menghadapi ujian hidup yang berat Anda perlu mengingat akan karya- karya Tuhan Yesus di dalam hidup Anda?
  • Apa pengalaman rohani yang Anda dapatkan setelah melewati ujian hidup yang berat?