Bagikan artikel ini :

With Great Power Comes Great Responsibility

Amos 2:13-16

karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”
- Ibrani 12:6

Akhirnya kita sampai kepada bagian paling mengerikan dari pesan hukuman Tuhan. Coba bandingkan bagian yang kita baca dengan pesan penghukuman Tuhan untuk bangsa-bangsa lain. Sekilas pandang saja kita tahu bahwa pesan hukuman kepada Israel jauh lebih panjang daripada bangsa-bangsa lain. Untuk bangsa-bangsa lain, kalimat penghukuman dimulai dengan “Aku akan…” tetapi untuk Israel Utara, menggunakan kata “sesungguhnya,” sebelum “Aku akan…” (ay. 13). Ini menunjukkan penekanan. Selain itu, terhadap bangsa- bangsa lain Tuhan hanya menyampaikan apa yang akan Dia lakukan. Sementara terhadap Israel, Tuhan menambahkan ancaman bahwa orang-orang Israel, bahkan yang tercepat, terkuat, dan terberani sekalipun tidak akan dapat melarikan diri. Coba bayangkan saja, orang-orang paling berani lari terbirit-birit dan tidak sempat mengenakan pakaian manakala melihat hukuman Tuhan (ay. 16)!

Mengapa Tuhan kejam sekali kepada umat-Nya sendiri? Memang jika dibandingkan, dosa orang-orang Israel tidak sekejam Damsyik, Gaza, dan lain-lain yang melakukan penyiksaan dan perbudakan manusia. Namun, mereka telah mendapatkan anugerah yang begitu besar dari Tuhan (ay. 9-10)! Kemurahan Tuhan begitu kontras dengan kejahatan mereka dan inilah mengapa hukuman untuk mereka lebih keras daripada kepada bangsa-bangsa asing, meskipun dosa mereka mungkin kelihatan lebih ringan.

Biasanya kita hanya menekankan kasih Tuhan dan menganggap sepi hajaran Tuhan. Tapi, siapa bilang jadi orang Kristen enak? Kadang Anda melihat koruptor-koruptor yang mencuri uang rakyat begitu besar tetapi mereka luput dari hukuman. Sementara Anda? Hanya menipu pajak sedikit saja, tahu-tahu Anda sudah terjebak masalah besar. Sebuah kutipan terkenal dari film Spiderman yang menjadi judul renungan hari ini mengingatkan kita bahwa ini pun prinsip yang berlaku dalam hidup kita sebagai anak Tuhan. Ketika Anda menerima anugerah yang besar, jangan kira hidup Anda akan jadi lebih enak. Sebaliknya, Tuhan Yesus meletakkan Anda pada standar yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak menikmati anugerah-Nya.

Refleksi diri:

  • Apakah ada dosa-dosa kecil yang Anda sepelekan karena membandingkannya dengan orang-orang yang belum percaya?
  • Apa standar yang ingin Anda tetapkan berkaitan dengan tanggung jawab sebagai anak Tuhan yang telah menikmati anugerah?