Bagikan artikel ini :

Yang Lemah Jadi Kuat

1 Samuel 17:40-58

lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. 1 Samuel 17:49

Pertempuran Daud melawan Goliat adalah sebuah kisah pertempuran yang lemah melawan yang kuat. Daud dinilai sebagai pihak yang lebih lemah dibanding Goliat. Secara fisik dan pengalaman berperang, Daud memang kalah. Namun, Daud memiliki Allah yang lebih besar daripada ilah orang Filistin. Allah Israel dipercaya Daud akan memberi kemenangan bagi bangsa Israel melalui dirinya. Allah yang menyertai Daud ketika ia menghadapi binatang buas - seperti singa dan beruang akan kembali menyertai-nya

Pada zaman dulu, sebuah pasukan tempur terdiri dari tiga jenis petarung. Pertama adalah kavaleri, yaitu prajurit bersenjata di atas kuda atau kereta perang. Yang kedua adalah infanteri, yaitu prajurit berjalan kaki yang berbaju zirah, diperlengkapi pedang dan perisai. Terakhir adalah prajurit proyektil atau artileri, yaitu para pemanah dan pelontar batu. Baruch Halpern, seorang ahli sejarah, berpendapat bahwa ketiga jenis petarung ini fungsinya saling melengkapi dan mengimbangi, seperti permainan batu, gunting, dan kertas.
Dengan tombak panjang dan baju zirah, infanteri bisa mengalahkan kavaleri. Kavaleri bisa mengalahkan prajurit proyektil karena kuda bergerak terlalu cepat untuk dibidik. Dan prajurit proyektil bisa mengalahkan infanteri yang dibebani zirah sehingga pergerakannya lambat dan menjadi sasaran empuk pelontar batu yang menyerang dari jarak jauh.

Goliat adalah seorang petarung infanteri yang kuat dan berpengalaman. Jika Daud menghadapi Goliat sebagai infanteri maka besar kemungkinan ia akan kalah. Daud tidak berperang dengan cara yang diharapkan Goliat, yaitu pertempuran jarak dekat. Daud berperang dengan cara proyektil. Daud mengambil sebuah batu dan mengumbannya dengan katapel. Batu tersebut bisa saja meleset. Namun dengan penyertaan Tuhan, Dia pakai kemampuan Daud untuk menyarangkan batu itu tepat menembus dahi sehingga Goliat mati.

Sebagai pihak yang lemah, Daud dinilai tidak akan mampu menghadapi Goliat. Namun di tangan Tuhan, yang lemah dapat menjadi kuat. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Demikian juga setiap kita, mungkin di mata dunia kita lemah, bodoh, atau tidak ada apa-apanya tapi Yesus dapat memakai kita menjadi berkat dan bahkan mempermalukan hikmat dunia. Percayalah terus kepada-Nya!

SAAT YESUS MENYERTAI, YANG LEMAH DIUBAHKAN MENJADI KUAT.