Yang Mempunyai Telinga Hendaklah Mendengar
Markus 4:21-25
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
- Markus 4:25
Percy B. Shelley, seorang penyair wanita Inggris akhir abad ke-18, mengucapkan sebaris kata mutiara yang terkenal: the rich get richer and the poor get poorer (yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin). Kalimat ini adalah sinopsis yang tepat menggambarkan efek kapitalisme pasar bebas. Dalam ekonomi pasar bebas, mereka yang kaya memiliki modal, pendidikan, akses, dan koneksi sehingga mudah bagi mereka untuk mengembangkan kapital yang dimiliki. Namun tahukah Anda, Shelley mendapatkan inspirasi ini dari kata-kata Yesus sendiri di Matius 25:29 atau Markus 4:25.
Yesus tentu saja tidak berbicara kondisi sosial ekonomi, melainkan kondisi rohani seseorang. Dalam perikop bacaan, Yesus menggunakan dua perumpamaan, yaitu pelita dan ukuran, untuk menekankan pentingnya bagaimana orang percaya merespons pemberitaan firman. Allah tidak berkehendak untuk menyembunyikan kebenaran-Nya dari orang-orang percaya. Terang firman Allah tidak akan seperti pelita yang ditaruh di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga tidak ada yang tersembunyi dan tiada rahasia yang tidak akan tersingkap (ay. 21-22). Namun, orang-orang percaya tidak otomatis akan mengerti kebenaran firman, mereka sebaliknya harus baik-baik dalam mendengarkan (ay. 23). “Camkahlah apa yang kamu dengar!” adalah seruan untuk berusaha mendengarkan dan belajar firman. “Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu,” artinya seberapa Anda berusaha dan bertekun dalam mendengar dan belajar firman, seberapa pula Anda akan mendapatkan hasilnya. Mereka yang rajin dan tekun belajar dan menggali, akan semakin kaya rohaninya. Sebaliknya, mereka yang malas dan tidak mau belajar, akan semakin miskin rohaninya. Akibatnya, siapa yang mempunyai telinga yang mendengar dan hati yang responsif, kepada mereka akan diberikan kebenaran rohani yang lebih dalam dan lebih kaya. Sebaliknya, siapa yang tidak mempunyai telinga yang ingin mendengar dan hati yang responsif, serta tidak mau belajar, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Bahkan apa pun yang ada pada mereka akan tergerus habis.
Tuhan Yesus memanggil setiap orang percaya untuk baik-baik dan dengan tekun mendengarkan firman agar hidup kerohanian mereka semakin dalam dan kaya.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda masih memiliki kerinduan mendengar dan menggali firman Tuhan? Seberapa sering kerinduan tersebut muncul?
- Bagaimana Anda melatih hati yang taat dan haus akan firman-Nya? Berdoalah mohon- kan ketaatan dan kerinduan tersebut.