Bagikan artikel ini :

Yesus Yang Anda Kenal

Wahyu 1:9-20

Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang kunci maut dan kerajaan maut.
- Wahyu 1:17c-18

Banyak lukisan di sepanjang masa yang menggambarkan dan menceritakan tentang Tuhan Yesus. Kita tidak asing lagi dengan lukisan Yesus sedang menggendong seekor domba. Atau lukisan Yesus sedang duduk dengan wajah tersenyum dikerumuni oleh anak-anak kecil. Atau yang paling populer ditempatkan di rumah-rumah, yaitu lukisan Yesus sedang memimpin perjamuan terakhir bersama dengan kedua belas murid-Nya. Dari gambaran-gambaran itu, kita mengenal Dia sebagai sosok yang begitu hangat, penuh kedamaian, dan ketenangan. Nah sekarang, apa yang ada di dalam benak Anda ketika membayangkan sosok Yesus?

Yohanes adalah murid yang sehari-hari sering bersama dengan Tuhan Yesus. Meskipun demikian tidak pernah dicatat di dalam Alkitab ketika Yesus masih hidup, Yohanes sampai tersungkur di hadapan Yesus. Namun di dalam Wahyu 1:13-16, saat Yohanes melihat penampakan seorang “serupa Anak Manusia” (ay. 13) dengan wibawa, kemegahan, kekudusan yang sulit dilukiskan, yang membuat Yohanes, seorang rasul besar, sampai tersungkur di hadapan-Nya. Bahkan dituliskan pada ayat 17, Yohanes tersungkur sampai sama seperti orang mati. Ini menyatakan bahwa ada satu perbedaan kualitas yang jauh sekali antara Yohanes dengan Yesus, yang membuat ia tidak bisa bergerak dan tersungkur. Peristiwa ini mirip dengan Yesaya saat mendapatkan panggilan dari Allah, dimana ia tidak sanggup berhadapan dengan-Nya karena Allah begitu kudusnya (Yes. 6:1-7). Namun, Yesus adalah Allah yang penuh kasih, Dia justru menenangkan Yohanes dengan berkata, “Jangan takut!”

Kita bukan hanya mengenal Yesus sebagai Tuhan yang Mahakasih, tapi Dia juga Allah yang Mahakudus. Ini seharusnya membuat kita sadar untuk tidak main-main dengan kekudusan Tuhan. Jangan hidup sembarangan sebagai orang yang sudah ditebus oleh Yesus. Camkan dalam hati! Di sisi lain, kita patut bersyukur karena Yesus juga memberikan ketenangan sebab kita berada di dalam genggaman tangan yang tepat. Yesus memegang seluruh perjalanan hidup kita dari awal sampai akhir. Percayalah seratus persen kepada-Nya.

Saudaraku, marilah kita berusaha dan belajar semakin mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh hidup bagi Dia dan bersama Dia. Yesus-lah satu-satunya sumber ketenangan.

Refleksi Diri:

  • Mengapa Anda harus lebih mengenal Tuhan Yesus di dalam hidup ini?
  • Apa yang akan Anda lakukan untuk dapat mengenal Dia lebih dalam lagi?