Bagikan artikel ini :

A Man After God's Own Heart (Orang Yang Diperkenankan Tuhan)

1 Samuel 13:14; Kisah Para Rasul 13:22

BAHAN CARE GROUP

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata “berkenan” adalah merasa senang (suka, sudi, setuju). Misal: Kami mohon bapak berkenan hadir dalam pertemuan nanti. Arti lainnya dari “berkenan” adalah dengan segala senang hati (dipakai sebagai kata penghormatan kepada orang besar). Contoh: Rombongan presiden berkenan mengunjungi daerah pelosok. Alkitab mengajar bahwa korban dan doa manusia berkenan kepada Allah hanya kalau orang itu sendiri lebih dulu berkenan kepada-Nya. Penerimaan korban persembahan Habel menunjukkan bahwa pribadi Habel telah diterima dahulu. Melalui korban persembahannya, “ia memperoleh kesaksian bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu” (Ibr 11:4). Kain juga diingatkan bahwa korban persembahannya akan diperkenan Tuhan bila hidupannya pun andai telah berkenan kepada Tuhan (Kej 4:7).

EKSPLORASI FIRMAN

Konteks 1Samuel 13:1-14:52 mengisahkan pemerintahan raja Saul yang ditandai dengan ketidaktaatan, kebodohan dan kegagalan. Tindakan bodoh dan dosa Saul berawal dari “bersandar pada pengertian sendiri” bahwa dia dapat memperkuat peluang kemenangan Israel berperang melawan Filistin sementara Saul pada saat yang sama sedang melanggar perintah Samuel, nabi Allah. Samuel menegur Saul: “Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu” (1Sam 13:13). Berikutnya dalam Perjanjian Baru, rasul Paulus berbicara di hadapan orang-orang Israel hal sejarah suci: “Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku” (Kis 13:22).

  1. Dipilih oleh Tuhan

Samuel menegaskan kepada Saul: “TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya” (1 Sam 13:14). Pilihan Tuhan tentu semata berdasarkan kasih karunia-Nya. Dalam proses pemilihan, 1Samuel 16:10 meringkaskan, “Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN." Pilihan Tuhan bukan karena apa dan siapa, namun sungguh karena Tuhan sendiri. Tuhan mengenal secara pribadi. Tuhan bahkan mengetahui hati manusia. Tuhan berfirman kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (1 Sam 16:7). Tuhan yang memiliki penilaian hati kita. Apa yang tidak diketahui tentang kita dan rahasia kita, Tuhan tahu. Dia melihat jauh kedalaman hati kita. Pilihan Tuhan dari hati ke hati. Tuhan melihat hati, seorang yang berkenan di hati-Nya. Hati yang berpadu.

  1. Taat pada kehendak Tuhan

Daud kemudian menjadi raja atas penunjukkan Tuhan sendiri (1Sam 13:14). Samuel menegaskan bahwa kerajaan Saul tidak akan tetap. Saul akan tersingkir. “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka” (Kis 13:22a).  Tuhan telah menemukan Daud, seorang yang berkenan di hati Tuhan. Saul ditolak sebagai raja. Samuel menegur dengan keras: “Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja” (1Sam 15:23). Saul tidak mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Ada ketidaktaatan Saul waktu orang Filistin datang menyerang. Saul lebih mengutamakan ritual daripada relasi dengan Tuhan. Saul lebih mengikuti caranya sendiri daripada cara Tuhan. Saul tidak taat kepada Tuhan.  Sebaliknya Daud, Alkitab tegas menyebutkan “melakukan segala kehendak-Ku” (Kis 13:22b). Diperkenan Tuhan berarti kita taat pada Tuhan dan firman-Nya. Kita terus belajar taat. Tidak mudah namun kita bertekad menengadah. Karena Tuhan tidak menginginkan basa-basi atau klise kita. Dia menghendaki hati yang taat.

  1. Mau mengakui kesalahan

Menjadi orang yang diperkenan Tuhan bukanlah menjadi sempurna tanpa dosa, tetapi menjadi sepenuhnya tunduk pada firman Tuhan, apalagi firman yang “menuduh.” Daud pun tidak luput dari kesalahan bahkan fatal, yakni dosa perzinahan dan pembunuhan berencana. Mazmur 51 yang diberi judul “Pengakuan dosa” adalah Mazmur dari Daud, ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia berzinah dengan Betsyeba. Tuhan diyakini penuh belas kasihan dan tidak akan memandang hina jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk (ay. 19). Daud pun pernah memberi kesaksian “Kebahagiaan orang yang diampuni dosanya” dalam Mazmur 32, “Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!” Sungguh kita perlu meneladani Daud yang siap mengaku dosa dan kesalahan serta menerima konsekuensinya. Kita bangun dan bersyukur untuk pengampunan yang Tuhan beri.

Daud – orang yang berkenan di hati Tuhan – adalah seorang pejuang, penyembah, penggubah (Warrior, Worshiper, Writer). Daud menuliskan 73 Mazmur. Sungguh Daud adalah pribadi terpilih untuk mengekspresikan segala perasaan apa adanya kepada Tuhan. Daud juga taat pada kehendak Tuhan. Daud pun pernah jatuh dalam dosa yang serius dan mematikan, namun dia bertobat dan bangkit lagi dari keterpurukannya. “Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus” (Kis 13:23). Sungguh hanya Tuhan Yesus yang sempurna berkenan kepada Allah Bapa. Dialah Juruselamat yang berkuasa membuat manusia yang berdosa menjadi berkenan kepada Tuhan. Kita dipanggil, dipilih dan diberi teladan untuk hidup diperkenan Tuhan agar senantiasa taat dan tobat. (YM)

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Apa arti menjadi seorang yang berkenan di hadapan Allah?

Penerapan

Bentuk kehidupan seperti apa yang lebih mengutamakan relasi dengan Allah daripada ritual keagamaan? Berikan contoh konkritnya!

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.