Bagikan artikel ini :

A Quest For Freedom (Pencarian Kebebasan)

Yohanes 8:31-42

EKSPRESI PRIBADI

Dalam rangka peringatan kemerdekaan RI ke-75 di tahun 2020 ini, pemerintah mengambil tema besar “Indonesia Maju” dan disempurnakan dengan penambahan logo “Bangga Buatan Indonesia”. Tema Besar “Indonesia Maju” merupakan representasi dari Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tema ini disempurnakan dengan penambahan logo “Bangga Buatan Indonesia” sebagai upaya menumbuhkan kecintaan warga negara pada produk dalam negeri. (kutipan: https://tirto.id/tema-logo-hut-ri-ke-75-bangga-buatan-indonesia-fVCw).

Sebagai warganegara yang baik, sikap konkrit seperti apa yang akan Anda lakukan untuk mengisi kemerdekaan RI sesuai dengan tema besar HUT RI-75 tersebut? Sharingkanlah dalam CG Anda!

EKSPLORASI FIRMAN

Bercermin pada tema besar HUT RI ke-75 ini, sebagai orang percaya kita pun perlu mengisi kemerdekaan spiritual yang telah kita peroleh dengan terus berjalan maju dalam statusnya sebagai murid Kristus yang hidup tetap dalam Kebenaran dan terus berjalan bangga sebagai statusnya sebagai anak Allah yang telah dimerdekakan, dan bukan budak dosa lagi.

Hal inilah yang tercermin dalam pengajaran Yesus kepada orang-orang Yahudi yang sedang menjadi kebenaran yang sesungguhnya (a quest for freedom) dan pada akhirnya mereka pun menjadi percaya kepadaNya (Yoh 8:30-31a).

  1. Kebenaran – status “murid”

Apa ciri-ciri seorang murid Kristus? Kitab Injil Yohanes memberikan kepada kita sebuah jawaban dengan jelas dan tegas, yaitu ada 3 ciri khas dari seorang kehidupan seorang murid Kristus dan hal tersebut tidak bisa di “copy-paste” / di “rekayasa” dengan cara manipulasi apapun bentuknya. Ciri yang pertama, seorang murid Kristus hidupnya tetap dalam Firman/Kebenaran. Yoh 8:31 berkata, “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku”. Ciri yang kedua, seorang murid Kristus hidupnya saling mengasihi. Yoh 13:35 berkata, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Ciri yang ketiga, seorang murid Kristus hidupnya berbuah banyak/lebat. Yoh 15:8 berkata, “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

  1. Kebenaran – status “anak”

Apa perbedaan seorang budak dan seorang anak? Yoh 8:35 berkata, “Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.” Mengapa seorang hamba/budak tidak ada keleluasaan untuk tinggal di dalam rumah? Hal ini disebabkan karena rumah itu bukan milik mereka, mereka tidak berhak untuk tinggal di tempat yang bukan merupakan milik mereka. Sementara, seorang anak berhak tetap tinggal di dalam rumah, sebab kepemilikan rumah tersebut ada di dalam dirinya sebagai anak, bahkan terlebih lagi, rasul Paulus menekankan statusnya sebagai seorang ahli warisnya. “Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.” (Galatia 4:7)

  1. Kebenaran – status “merdeka”

Yesus sendiri adalah Sang Kebenaran yang memerdekaan kita. Status kemerdekaan yang diberikan pada kita adalah bukan membuat kita untuk berbuat sesuka hati kita dan mengikuti keinginan diri kita. Bukan! Kemerdekaan yang diberikan kepada kita adalah sebuah kemerdekaan bagi kita untuk memilih hidup taat dan mengikuti kehendakNya. Kemerdekaan disini bukanlah seperti layang-layang yang putus dari benangnya dan terbang bebas tanpa arah, ataupun seperti kereta api yang lepas dari rel nya, ataupun seperti daun yang tertiup angin putus dari dahan/rantingnya. Tetapi, kemerdekaan disini justru adalah kemerdekaan yang terarah menuntun kita pada satu titik kesadaran diri untuk dengan bebas merdeka memutuskan rela hidup senantiasa melekat pada Pokok Anggur yang benar (abide in Him), sebab Alkitab berkata, “Akulah [Yesus]pokok anggur yang benar…di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:1, 5).[CK]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Dalam hal apakah seringkali gaya hidup Anda masih belum sepenuhnya mencerminkan status diri kita, baik sebagai murid Kristus maupun sebagai anak Allah atau ahli warisnya?

Penerapan

Bagaimana cara mengkaitkan pola hidup yang sudah dimerdekakan oleh dosa dengan pola hidup terus menerus melekatkan diri pada Pokok Anggur yang benar? Apa langkah praktisnya?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.