Bagikan artikel ini :

Because Of His Love (Karena Kasih-Nya)

Yohanes 3:14-18

EKSPRESI PRIBADI

Kata “cinta” atau “kasih” pasti tidak asing di telinga setiap kita karena pada dasarnya semua manusia sangat membutuhkannya dalam hidup ini. Namun, tidak semua manusia memahami dengan tepat apa makna sesungguhnya dari “cinta” atau “kasih” itu. Ketika menjalin sebuah relasi pacaran, maka seringkali setiap pasangan akan dengan otomatis melakukan “sesuatu” kepada pasangannya yang didasarkan karena “cinta” dan terkadang karena “cinta” inilah yang menggerakkan banyak orang untuk mempersembahkan yang terbaik untuk pasangannya yang dicintainya.

Sharingkan peristiwa apa yang pernah Anda lewati masing-masing dimana Anda melakukan sesuatu untuk orang yang kita kasihi yang didasarkan karena cinta!

EKSPLORASI FIRMAN

Injil Yohanes sering juga disebut sebagai Injil kasih karena injil ini adalah satu-satunya kitab yang sangat concern dengan apa makna sesungguhnya dari kasih itu sendiri. Secara khusus ketika kita membaca tentang Yohanes pasal 3 ini, kembali Yohanes menyatakan sebuah rahasia penting dari kasih yang sejati itu yaitu Allah adalah kasih itu sendiri dan Allah membuktikan kasih-Nya kepada manusia berdosa. Karena cinta-Nya, Allah turun ke dalam dunia untuk menggapai manusia dan membawa manusia kepada suatu pengharapan yang tidak akan pernah hilang di dalam-Nya.

Lebih mendalam, kita dapat melihat Yohanes pasal 3 ini merupakan sebuah percakapan antara Yesus dan seorang Farisi yang adalah pemimpin agama Yahudi bernama Nikodemus (Yoh. 3:16). Dalam kisah ini, Nikodemus datang dan bertemu dengan Yesus pada malam hari untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang masih terus dipikirkan dan digumulkannya selama ini, yaitu berbicara tentang siapakah Yesus Kristus. Dalam pemikirannya, Yesus Kristus adalah sosok guru agama Yahudi yang juga akan mengajarkan hukum moralitas Yahudi sebagai usaha manusia menerima keselamatan dari Allah. Ketaatan kepada Taurat sebagai wujud tindakan manusia dan usaha manusia untuk menyenangkan hati Tuhan dan menerima keselamatan dari Allah.

Yesus Kristus justru mengajak Nikodemus memikirkan satu hal yang terlewatkan dari pemikirannya, yaitu berbicara tentang Allah adalah kasih dan karena Allah adalah kasih, maka Allah menunjukkan kasih-Nya kepada manusia melalui kehadiran Yesus Kristus ke dalam dunia untuk memastikan keselamatan bagi manusia yang dikasihi-Nya. Hal inilah yang belum dipahami oleh Nikodemus ketika ia berusaha mengenal Kristus menurut pemikiran kebudayaannya sebagai orang Yahudi. Pertemuan dengan Yesus inilah yang membuat Nikodemus memikirkan ulang bahwa manusia tidak akan bisa menggapai Allah tetapi justru karena kasih-Nya, Allah yang menggapai manusia, yaitu Allah yang adalah kasih turun ke dunia mencari dan menyelamatkan manusia yang tengah berjalan menuju kepada kebinasaan. Kasih Allah yang totalitas ditunjukkan ketika Allah rela mengorbankan anak-Nya satu-satunya turun ke dalam dunia menjadi korban untuk tebusan bagi manusia berdosa. Inilah esensi yang penting dari kehidupan kekristenan, yaitu kasih Allah yang sempurna, ketika kasih-Nya dinyatakan dalam tindakan pengorbanan-Nya.

Pemahaman kasih yang sejati harus dimulai dari pemahaman akan Allah yang adalah sumber kasih itu sendiri. Tanpa mengerti kasih Allah kepada manusia, maka tindakan kasih yang dilakukan oleh manusia hanya akan sebatas sebuah tindakan tanpa kejelasan. Tindakan kasih yang dilakukan harus didasarkan kepada kasih yang telah diterima dari Allah dalam kehidupan kita, sehingga tindakan kasih yang dilakukan menjadi sebuah kasih yang tidak mempunyai motivasi dan maksud di belakangnya.

Tindakan kasih seperti apa yang Allah tunjukkan kepada manusia? Allah telah memberikan kasih yang sejati itu dan sempurna itu di dalam kehidupan setiap kita, kasih yang tanpa batas, kasih yang menerima kita apa adanya, kasih yang mengampuni, kasih yang memeluk ketika kita takut, kasih yang mengangkat ketika kita terjatuh, kasih yang membuat kita yang tidak layak ini menjadi layak, kasih yang memindahkan kita dari kegelapan dan kesuraman menuju kepada terang dan pengharapan, kasih yang menyelamatkan dan memastikan kita tidak menerima penghukuman yang kekal, kasih seperti inilah yang didemonstrasikan Allah melalui anak-Nya Yesus Kristus kepada setiap orang yang dikasihi-Nya. dan kasih seperti inilah yang akan memampukan kita untuk bisa mendemonstrasikannya kepada sesama kita yang belum pernah mengenal kasih Allah dalam hidup ini. Kita mengasihi bukan untuk dikasihi-Nya, tetapi kita telah dikasihi terlebih dahulu yang membuat kita mampu mengasihi.[HH]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Menurut pemahaman Anda, sejauhmana kaitan kasih Allah dengan keselamatan? Jelaskan!

Penerapan

Bentuk kasih seperti apa yang hendak ungkapkan kepada sesama sebagai ekspresi kesaksian akan kasih Allah?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.