Bagikan artikel ini :

Bukan sekedar janji

Yosua 24:14-21

Ekspresi Pribadi

Setiap keputusan yang diambil tentulah di dalamnya mengandung resiko. Karena itu, sebelum mengambil keputusan, kita harus memikirkan lebih dulu resikonya sebagai akibat dari keputusan yang telah diambil. Pernahkah Anda menyesal atau bersyukur atas pilihan keputusan yang telah Anda ambil di masa lalu? Mengapa? Sharingkan kepada anggota CG lainnya.

Eksplorasi Firman

Bangsa Israel adalah bangsa yang sangat spesial di mana TUHAN. Bukan karena mereka adalah bangsa yang besar dan hebat, kudus dan memiliki wilayah pemerintahan yang luas, tetapi karena TUHAN memilih mereka. Mereka adalah bangsa budak tetapi Allah memilihnya untuk menjadi harta kesayangan-Nya sendiri dari antara segala bangsa, kerajaan imam dan bangsa yang kudus (Kel. 19:4-6). Bahkan Allah sudah menyediakan tanah perjanjian yang subur dan makmur yaitu tanah Kanaan. Karena itulah, ketika bangsa Israel sudah mendapatkan tanah perjanjian itu, maka TUHAN Allah mengingatkan kepada mereka betapa mereka adalah bangsa yang lemah dan sangat bergantung kepada Allah. Apa yang mereka sudah peroleh itu, bukan karena kehebatan mereka, tetapi semua karena kasih karunia Tuhan. TUHAN menyatakan: “Sesungguhnya, bukan oleh pedangmu dan bukan pula oleh panahmu. Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah...” (Yos. 24:12b-13a).

Oleh karena kebaikan Tuhan tersebut, Yosua sebagai pemimpin Israel memberikan nasihat kepada bangsa Israel untuk menjadi bangsa yang “tahu berterimakasih” kepada TUHAN Allah. Apakah nasihat Yosua kepada bangsa Israel untuk menyatakan rasa syukur kepada TUHAN Allah?

Pertama, memilih hidup takut akan TUHAN

Hidup manusia di dalam dunia hanya ada dua pilihan, takut kepada Tuhan atau tidak. Hidup takut akan Tuhan artinya menyadari bahwa ada Tuhan yang memperhatikan kehidupan kita dan kita pun akan bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan. Hidup takut akan Tuhan membuat kita menjadi orang yang berhati-hati di dalam bertindak. Taat kepada perintah Tuhan dan menjauhi larangan yang diberikan Tuhan kepada kita. Dengan demikian, hidup kita menjadi cerminan bahwa kita mengenal Tuhan yang kita sembah dengan baik dan benar.

Sedangkan jika orang hidup tanpa takut akan Tuhan, maka hidupnya menjadi kehidupan yang penuh dengan kebebasan untuk berbuat dosa. Buat orang seperti ini, hidup hanya sekali dan untuk kepuasan dirinya sendiri. Tanpa takut adanya ancaman hukuman di masa yang akan datang atas perbuatan yang ia lakukan. Hidup seperti ini adalah cerminan orang yang tidak mengenal Allah secara benar.

Manakah yang kita pilih? Jika kita mengenal Allah dengan benar, maka hidup kita seharusnya menjadi hidup yang takut akan Dia. TUHAN Allah sudah memperkenalkan 

diriNya kepada orang Israel dan mereka tahu seperti apakah Allah yang mereka sembah. Karena itulah, Yosua meminta mereka untuk hidup takut akan TUHAN yang dashyat, maha kuasa dan maha tahu, Allah yang juga pencemburu, yang tidak mau digantikan oleh apa pun di dalam dunia ini.

Kedua, memilih untuk beribadah kepada TUHAN dengan tulus ikhlas dan setia.

Orang Israel di hadapkan kepada banyak pilihan allah yang mereka akan sembah di tanah Kanaan: allah yang di seberang sungai Efrat atau allah orang Amori. Dan penyembahan kepada para allah ini tidak terlepas dengan praktek-praktek penyembahan yang berdosa di hadapan Tuhan: pengorbanan anak kepada baal, ritual pelacuran bakti dan perzinahan. Yosua meminta mereka untuk menyembah TUHAN dengan tulus ikhlas, dengan segenap hati, jiwa dan tingkah laku hidup mereka. Bukan hanya di bibir saja, tetapi di dalam praktek hidup sehari-hari mereka. Selain itu, mereka juga harus beribadah dengan setia, yang artinya tetap percaya dan memilih iman kepada TUHAN walaupun besar tantangan dan pencobaan yang mereka hadapi. Karena sering kali mereka bisa goyah iman mereka kepada TUHAN ketika mereka sedang di dalam kesusahan.

Pada masa kini, kita pun diperhadapkan kepada para allah yang dapat membawa kita menomorduakan Allah yang kita sembah. Para allah tersebut dapat berupa harta, pekerjaan, ketenaran, kesuksesan, dan keluarga. Bahkan pelayanan pun dapat menjadi allah kita ketika kita lebih memprioritaskan pelayanan lebih daripada TUHAN itu sendiri. Karena itu, mari milikilah ibadah yang benar-benar tulus ikhlas di hadapan Allah, yang sungguh-sungguh nyata di dalam hidup kita. Ada perubahan nyata dan dapat menjadi berkat bagi orang lain. Selain itu, milikilah kesetiaan kepada Allah kita di tengah kejamnya dunia dan penderitaan yang kita tanggung. Walaupun terkadang memilih Tuhan Yesus membuat kita menderita daripada hidup tanpa Kristus. Tetapi upah mengikut Yesus besar bahkan mendapatkan hidup yang kekal. Jangan gadaikan iman kita demi memperoleh sesuatu yang fana. Tetapi tetaplah setia menyembah kepada Allah yang benar, yang membawa kita kepada hidup yang kekal.

Aplikasi Kehidupan

PENDALAMAN

Di tengah sibuknya hidup di dalam dunia, seberapa besar Anda memberikan perhatian kepada hubungan Saudara dengan Tuhan?

PENERAPAN

Bagaimanakah Anda bisa memilih sebuah keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah kriteria kalau Anda sudah memilih sesuai dengan kehendak Allah?

Saling Mendoakan

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain