Bagikan artikel ini :

Call His Name, Jesus (Namakan Dia, Yesus)

Matius 1:18-25; Kisah Para Rasul 4:12

|EKSPRESI PRIBADI|

Ketika manusia dilahirkan ke dalam dunia ini, maka satu hal yang dilakukan untuk membentuk “identitas” dari manusia itu adalah memberikan sebuah nama. Nama menjadi satu hal yang penting, sehingga pemberian nama tidak boleh sembarangan. Jika seorang bayi akan dilahirkan ke dalam dunia ini, maka ayah dan ibu dari bayi itu akan sangat memikirkan untuk memberikan nama yang terbaik untuk bayinya. Tidak sedikit kita menemukan bahwa di balik nama seseorang, terkandung sebuah harapan dan doa dari ayah atau ibu yang memberikan nama itu kepadanya.

Sharingkan apakah arti nama Anda dan apakah maksud dan latar belakang dari pemberian nama tersebut?

|EKSPLORASI FIRMAN|

Dalam Injil Matius, kita menyaksikan sebuah kisah yang menceritakan kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia dengan melibatkan beberapa tokoh yang sangat penting, yaitu Maria dan Yusuf sebagai ayah dan ibu-Nya. Alkitab mencatat ketika itu, Yusuf dan Maria adalah sepasang tunangan yang belum menikah dan keduanya dicatat adalah pasangan yang dipilih oleh Allah untuk melahirkan Kristus ke dalam dunia. Sesungguhnya, mereka berdua adalah orang biasa dengan kehidupan yang sederhana.

Dalam banyak hal yang mereka tidak ketahui sebagai manusia, secara khusus Yusuf, sang tunangan dari Maria ini tidak menyadari bahwa ada rencana agung Allah bagi seluruh manusia melalui kelahiran Kristus. Kemudian malaikat Tuhan datang dan memberikan penjelasan kepadanya bahwa akan ada seorang anak yang lahir dari kandungan Maria yang berasal dari Roh Kudus yang akan menyelamatkan manusia dari dosa. Di dalam penjelasan malaikat itu disebutkan bahwa anak yang akan dilahirkan itu akan dinamakan “Yesus” [Ibr. Yosua] yang berarti Tuhan adalah keselamatan, “Sebab Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” [ay. 21]. Nama yang sangat penting dan indah. Nama di atas segala nama. Sekalipun saat itu, nama Yesus sangat umum digunakan, tetapi nama ini berbeda karena melekat pada pribadi yang unik. Ia bukanlah bayi biasa. Dia dikandung dari Roh Kudus [Mat 1:18]. Kelahirannya adalah penggenapan nubuatan Perjanjian Lama [Mat 1:22-23]. Dia disebut pula sebagai Immanuel, yang artinya “Allah beserta kita” [Mat 1:23]. Dia datang sebagai Juruselamat dunia [Luk 2:11]. Dengan demikian, Ia bukanlah bayi laki-laki Yahudi yang dinamai Yesus sebagai simbolis untuk mempertegas bahwa Allah adalah keselamatan. Melainkan, menegaskan bahwa Dia adalah Juruselamat dunia. Lebih tepatnya, satu-satunya Juruselamat dunia! Dibalik nama Yesus terkandung misi mesianis, yaitu misi untuk menyelamatkan manusia, bukan dari penjajahan secara politis atau bersifat lahiriah, tetapi dari penjajahan dosa. Misi itu secara sempurna digenapi melalui kematian-Nya di Kalvari untuk mengalahkan kuasa dosa, iblis dan maut. Dan setiap orang yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan. Dalam hal ini, melalui nama Yesus, Allah hendak menegaskan bahwa solusi satu-satunya untuk menuntaskan persoalan dosa hanya ada di dalam Yesus, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” [Kis 4:12; bdk Yoh 14:6]. Dengan kata lain, keselamatan bergantung sepenuhnya pada nama dan identitas Yesus. Bukan pada apa siapa dan apa yang bisa kita lakukan, tapi pada siapa Yesus dan apa yang Ia lakukan bagi kita. Pendek kata, nama Yesus memberikan pengharapan yang pasti bagi manusia yang berada dalam relung kegelapan dosa yang membawa dirinya terus berjalan menuju kesuraman dan kebinasaan.

Penegasan nama Yesus menjadi suatu “deklarasi” dari sorga bahwa Allah mengasihi manusia. Kasih yang diungkapkan bukan sekadar melalui kata-kata atau Tindakan biasa. Tetapi melalui Diri Yesus, yang mana sepenuh dan seluruh hidupnya mengekspresikan kasih ilahi. Maka, jika kita ingin melihat kasih Allah, lihatlah Yesus. Kasih yang abstrak dan tidak tampak itu, menjadi terlihat nyata melalui-Nya. Khususnya, ketika Yesus mati di kayu salib, itu menjadi puncak dari kasih Allah dalam tindakan yang paling nyata [love in action].

Natal mengingatkan kita akan keagungan dan keindahan nama Yesus. Pada-Nya ada kabar sukacita yang besar, bahwa melalui seorang bayi bernama Yesus, Allah ikut campur dalam sejarah manusia untuk menyelamatkan umat-Nya dari belenggu dosa. Dia datang untuk memulihkan kita dari keadaan segelap dan seburuk apapun. Dia datang untuk memberikan pengharapan di tengah situasi kelam yang dapat kita alami. Dia datang untuk memperbaharui hidup kita yang telah tercemar oleh dosa yang menajiskan. Dia datang untuk menjangkau kita yang telah jatuh ke dalam lubang dosa sedalam apapun. Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Dia sanggup menyelamatkan kita. Sebab untuk itulah Dia lahir ke dalam dunia, “born to save His People!” Maka, Natal seharusnya menjadi momentum yang indah bagi kita untuk datang kepada-Nya dan menyatakan kebergantungan akan keselamatan kita sepenuhnya kepadaNya melalui perobatan. Dan di sisi lain, juga menjadi momen bagi kita untuk berdiri dengan penuh kagum dan pujian kepada Yesus, yang lahir untuk menyelamatkan umat-Nya. Bersukacitalah di dalam Dia, yang telah membebaskan kita dari cengkeraman dosa dan maut yang menyesakkan. Sadarilah, bahwa di dalam Yesus, dosa-dosa kita telah diampuni![HH]

|APLIKASI KEHIDUPAN|

Pendalaman

Apakah makna dari nama Yesus ?

Penerapan

Bagaimana sikap yang seharusnya Anda lakukan dalam menyambut Natal sebagai momentum kelahiran Yesus, Sang Juruselamat dunia ?

|SALING MENDOAKAN|

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.