Bagikan artikel ini :

Following God's direction [mengikuti pimpinan Allah]

Mazmur 17:4-5

EKSPRESI PRIBADI

Awali CG Anda dengan sebuah kuis, TEBAK BENDA dalam Alkitab. Dalam kuis ini yang terpenting adalah kejelian peserta di dalam membaca petunjuk yang mengarahkan pada “kata” yang dimaksud. Dengan demikian sepakati kode petunjuk terlebih dahulu seperti PL 1 dan PB 2. Urutan angka berikutnya menunjuk pada kitab, pasal, ayat dan kata. Misalnya 2,5,11,16,10. Kode ini menunjuk pada Kisah Para Rasul 11:16 pada kata ke-10, dan jawabannya adalah “air.” Silahkan pemimpin CG untuk mencari soal berupa kode-kode tersebut sebelum games ini dilaksanakan di dalam CG. Tujuan dari games ini adalah agar setiap anggota CG memahami betapa pentingnya setiap petunjuk yang benar untuk membawa dirinya pada tujuan yang benar pula.

EKSPLORASI FIRMAN

Pemazmur mengungkapkan kebergantungannya kepada Allah melalui sebuah doa. Hal ini dilatarbelakangi oleh tekanan hebat yang sedang dihadapinya oleh karena adanya tuduhan-tuduhan yang diajukan kepadanya. Oleh sebab itu, mereka mengancam dan seolah sedang memburunya tanpa mengenal belas kasihan. Tidak ada jalan lain, selain ia harus melewati hari demi harinya di dalam pelarian dan persembunyian. Ia terus bergerak dari satu gua ke gua lainnya, dari satu hutan belantara ke hutan belantara lainnya. Ia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Kegentaran di dalam batinnya dan pertempuran di luar dirinya membuatnya ia menghampiri Allah untuk mencari pertolongan-Nya. Ia datang dengan keyakinan bahwa Allah adalah Hakim yang adil dan memihak kepada orang yang benar. Daud menunjukkan bahwa dirinya tidak bersalah. Hal itu dapat dibuktikan melalui kehidupannya yang setia mengikuti pimpinan Allah. Baginya itu adalah yang paling utama dalam hidupnya.

Mengikuti Pimpinan Allah membuat hidupnya kokoh

Daud menegaskan bahwa “langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.” Daud memastikan bahwa langkah kakinya tetap selalu seirama dengan denyut langkah kaki Allah yang memimpinnya. Ia tidak akan pernah berpaling ke arah yang lain mengikuti pimpinan logikanya. Ia tidak akan membiarkan dirinya dipimpin oleh perasaannya. Demikian pula ia tidak akan membiarkan hidupnya dikendalikan oleh egonya sendiri, tetapi menundukkan diri untuk selalu ada di dalam setiap pimpinan Allah. Itulah yang membuat hidupnya kokoh dan melangkah dengan mantap. Sebab mengikuti pimpinan Allah berarti membawa hidup selalu ada di jalan yang benar. Pimpinan Allah tidak mungkin salah dan membawa dirinya tersesat. Seperti halnya ketika seseorang menggunakan teknologi GPS menuju tempat tujuan. Pada saat menekan tombol directions pada aplikasi goggle map, maka petunjuk menuju tempat tujuan tersebut tersedia dengan sangat lengkap, baik berupa gambar/street view maupun suara. Bahkan tersaji informasi mengenai jarak, waktu tempuh dan jalan alternatif untuk menghindari kemacetan. Yang perlu ia lakukan adalah memperhatikan dan mengikuti setiap arahan dan petunjuk. Selama ia mengikutinya, ia tidak perlu kuatir untuk tersesat dan terlempar dari track menuju tempat tujuan yang semestinya.

Berbeda ketika hidup di dalam jalan orang-orang fasik. Ketersesatannya di dalam dosa membuat hidupnya rapuh oleh kehancuran. Alkitab melukiskan hidup demikian, seperti berada di jalan licin yang dapat membuat dirinya tergelincir hingga akhirnya jatuh terjerembab [Mzm  73:18-19].

Mengikuti Pimpinan Allah menuntut komitmen yang utuh

Keyakinan Daud kepada Allah membuat dirinya tidak pernah ragu untuk mempercayakan diri sepenuhnya untuk mengikuti pimpinan Allah. Hal itu tentunya melibatkan komitmen untuk dipengaruhi oleh firman Tuhan sebagai pedoman dan pelita penuntun langkah kakinya [Mzm 119:105]. Bagaimana komitmen itu mempengaruhi setiap keputusan demi keputusan yang diambilnya.  Maka, tidak ada area yang tidak terjamah oleh komitmen tersebut. Seluruhnya mengekspresikan komitmen tersebut [Ams 3:5-6]. Kapanpun dan dimanapun tanpa ada pengecualian. Pergaulannya dengan firman Tuhan bukan dilandasi oleh sikap legalisme atau sekadar formalitas, melainkan dilandasi oleh hatinya yang menyukai firman [Mzm 119:174]. Maka bukan sebuah teori dan klaim subjektif belaka ketika di dalam doanya ia menegaskan dirinya berada di jalan yang benar, tetapi itulah kenyataan yang ada pada hidupnya [ay. 2-3]. Buah dari ketaatan terhadap firman Tuhan adalah menjaga hidupnya terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan dan menahan dirinya tidak berjalan dalam kejahatan [ay. 4; bdk. Mzm 119:9, 101-102].

Marilah kita membuka hati dan pikiran terhadap firman Tuhan, dengan merenungkannya setiap hari secara regular. Seperti semboyan populer yang berbunyi, “No Bible, No Breakfast.” Biarkanlah firman Tuhan selalu menuntun perilaku kita dan mempengaruhi pikiran kita setiap saat sehingga setiap pilihan yang kita ambil dalam setiap keputusan adalah seirama dengan denyut-Nya. Dalam hal ini, kita harus menyadari bahwa untuk dapat melakukannya butuh hikmat serta kuasa-Nya. Sebab Dialah yang menyanggupkan kita untuk dapat mentaati kehendak-Nya. Maka benar, apa yang dikatakan oleh John MacArthur yang mengatakan, “God gives us His words not only to direct our lives but to draw our lives to Him.” Firman-Nya membawa kita semakin dekat kepada-Nya dengan bergantung penuh kepada-Nya. [DA]

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Bagaimana kita bisa memastikan bahwa keputusan yang kita ambil adalah sesuai dengan kehendak Allah

Penerapan

Langkah konkrit apakah yang dapat Anda ambil untuk teguh mengikuti setiap pimpinan Allah? 

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.