Bagikan artikel ini :

Go: Share It (Pergilah: Bagikan Injil)

Kisah Para Rasul 18:1-11

EKSPRESI PRIBADI

Pekan Misi Pekabaran Injil (PMPI) ke-46 memasuki pekan ketiga bulan Maret 2022. Tema kebaktian Minggu yang diusung adalah “Pergilah: Bagikan Injil” (Go: Share It) dari Kisah Para Rasul 18:1-11 hal perintisan jemaat di Korintus dan follow up Paulus untuk tinggal selama satu tahun enam bulan. Pergi untuk PI bisa dihalangi, penginjilan bisa dilarang dan dihambat, pekabar Injil sendiri bisa ditentang dan ditolak; namun rencana Tuhan tidak akan pernah gagal. Tuhan bisa memakai segala cara dan sarana untuk memastikan misi penyelamatan dunia terus berlangsung. Tuhan yang empunya ladang misi berkuasa untuk menyediakan pekerja dan merawat milik-Nya dengan segala perbendaharaan-Nya.

EKSPLORASI FIRMAN

Rasul Paulus pergi ke Korintus masih dengan perasaan dibebani masalah sebelumnya dari Atena, “sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala” (Kis 17:16). Di kemudian hari dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus mengenang dan mengaku, “Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar” (bdk. 1 Kor 2:3). Dalam perikop kita hari ini, ketika Paulus memberi kesaksian di Korintus bahwa Yesus adalah Mesias, jelas mendapat perlawanan, “orang-orang itu memusuhi dan menghujat” (Kis 18:5-6). Panggilan untuk pergi: bagikan Injil, tentu tidak meniadakan tantangan dan tentangan; maka menjadi takut dan mundur, bukanlah pilihan kita. Berikut setidaknya lima cara yang Tuhan lakukan untuk menolong kita kuat, bersemangat dan tetap bergerak dalam usaha misi penginjilan: Pemeliharaan, Penyertaan, Peneguhan, Perlindungan dan Pemberian Kesempatan Pelayanan.

  1. Ada Pemeliharaan Tuhan (ay. 1-8).
    Dalam pengaturan Tuhan, di Korintus Paulus berjumpa dengan suami isteri, Akwila dan Priskila dan “singgah di rumah mereka” (ay. 2). Mereka bekerja bersama-sama sebagai tukang kemah. Paulus tetap melakukan pelayanan weekend, “Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat” (ay. 4). Lebih lagi ketika Silas dan Timotius datang, “Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman” (ay. 5). Sungguh Tuhan peliharakan Paulus dan pelayanannya. Tuhan sediakan rekan sekerja dan siapkan sarana, termasuk dana sehingga Paulus sementara tidak perlu bekerja pada hari-hari kerja.
  2. Ada Peneguhan Tuhan (ay. 9).
    Kisah Para Rasul mencatat, “Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!” (ay. 9). Tuhan meneguhkan Paulus: "Jangan takut lagi,"untuk menghentikan tindakan yang sedang dalam proses. Ketakutan tidak boleh menghalangi pemberitaan Injil! Perasaan kita bisa naik dan turun, tetapi seperti Paulus menjelang akhir hidupnya nanti juga ingatkan Timotius: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya” (2 Tim 4:2). Kita pun butuh peneguhan dari Tuhan atas pelayanan misi kita.
  3. Ada Penyertaan Tuhan (ay. 10).
    Paulus kembali diyakinkan oleh Tuhan, “Sebab Aku menyertai engkau"(ay. 10). Tidak ada janji yang lebih besar seperti kepada Ishak di negeri orang Filistin (Kej 26:24); Musa diutus TUHAN (Kel 3:12); “sebab Engkau besertaku,“ TUHAN adalah Gembalaku (Mzm 23:4); sampai Amanat Agung dari Tuhan Yesus sendiri: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20). Kita perhatikan bahwa Allah beserta kita, bukan untuk kenyamanan pribadi atau keamanan kita, tetapi untuk keberanian memberitakan Injil. Yang terbaik dari semua adalah bahwa Tuhan beserta kita.
  4. Ada Perlindungan Tuhan (ay. 10).
    Janji-Nya bahwa “tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau” (ay. 10), terbukti kemudian (bdk. Ay. 12-17). Tuhan secara khusus menyatakan penghiburan dan perlindungan-Nya agar Paulus tetap melayani di tempat itu (ay. 9-11). Memang dalam pekabaran Injil terjadi peperangan rohani, namun Tuhan tetap yang berkuasa atas segala lapis realitas, di sorga dan di bumi (Mat. 28:18). Tuhan memberi perlindungan dan berkenan menguatkan hati para utusan-Nya, “sebab banyak umat-Ku di kota ini” (ay. 10). Dialah pelindung kita dari mereka yang memusuhi kita.
  5. Ada Pemberian Kesempatan Pelayanan (ay. 11).
    Ayat penutup perikop kita meringkaskan, “Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka” (ay. 11). Ada durasi waktu pelayanan disebutkan, “satu tahun enam bulan.” Inilah waktu yang Tuhan karuniakan dan ada batasnya. Tuhan yang empunya waktu hidup dan Dia atur segala masa. Hidup adalah kesempatan, baiklah kita tidak menyia-nyiakan waktu untuk pelayanan pemuridan dan penginjilan. Firman Allah terus perlu diberitakan dan diajarkan mumpung kita masih sempat dan sehat. Kita tentu lebih mau melawat daripada dilawat.

Paulus melakukan follow up walau perintisan jemaat di Korintus banyak kendala, “Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak orang-orang Korintus yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis” (ay. 8). Tuhan buka jalan, Dia banyak cara untuk menolong kita pergi untuk membagikan Injil meski masih di masa pandemi sekarang ini. Kita bersyukur juga masih diberi kesempatan untuk berbagi. Kiranya di masa PMPI ke-46 sungguh terjadi perubahan, “Be Transformed to Transform,” sebagaimana tema nasional gereja kita pada tahun 2022, dan dimaknai dalam bulan Maret ini sebagai “Mission to Transform.” Penyertaan Tuhan itu sempurna, maka misi untuk tranformasi terus terjadi.[YM]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa dasar dan prinsip Anda harus pergi memberitakan Injil dengan antusias dan penuh komitmen?

Penerapan

Rintangan dan halangan terbesar apa yang terjadi saat Anda memberitakan Injil? Bagaimana Anda mengatasi halangan dan rintangan tersebut sehingga Injil dapat diberitakan?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.